Berdasarkan pantauan langsung di halaman Masjid Agung Kudus tempat pemantauan gerhana matahari oleh Lembaga Falakiyyah Nahdlatul Ulama Kudus, Kamis (26/12), matahari tampak bersinar tidak bulat utuh seperti sebelumnya, melainkan hanya sebagian.
Hanya saja, untuk melihat gerhana matahari sebagian di Kudus terkendala dengan cuaca langit yang sempat mendung.
Menurut Ketua Lembaga Falakiyyah Nahdlatul Ulama Kudus Azhar Latif Masiron di Kudus, Kamis, gerhana matahari pertama kali muncul di Kabupaten Kudus pada pukul 10.57 WIB.
"Khusus Kabupaten Kudus, bukan gerhana matahari cincin, melainkan gerhana matahari sebagian karena yang tampak hanya sebagian," ujarnya.
Ia mengatakan puncak gerhana matahari terjadi pada pukul 14.30 WIB.
Pada saat itu, lanjut dia, matahari akan tampak seperti bulan sakit yang hanya muncul sekitar 20-an persen.
Sementara daerah yang mengalami gerhana matahari cincin, kata dia, tersebar di sejumlah daerah di luar Jawa.
Baca juga: Ini rincian waktu saksikan gerhana Matahari cincin
Di antaranya, tersebar di sejumlah daerah di Kalimantan dan Sumatera.
LFNU juga menyediakan kacamata khusus yang bisa dipakai untuk melihat langsung ke langit, karena melihat dengan mata telanjang sangat tidak disarankan.
Usai salat dhuhur, umat muslim yang kebetulan salat berjamaah di Masjid Agung Kudus juga menunaikan salat gerhana matahari.
Baca juga: Stasiun Geofisika Banjarnegara gelar pengamatan gerhana Matahari di Bukit Cinta
Baca juga: Jelang gerhana Matahari, BMKG: Cuaca bakal cerah berawan