Kedatangan seribuan wisman dari Jerman, Belanda, Australia, dan Thailand yang hendak berwisata ke Objek Wisata Candi Borobudur, Kawasan Kota Lama Semarang, Kelenteng Sam Poo Kong, serta Lawangsewu itu disambut langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah Sinoeng N. Rachmadi bersama jajaran terkait.
Sinoeng bahkan mengalungkan untaian bunga kepada dua wisman yang turun dari kapal pesiar dengan panjang 202,85 meter dan lebar 8 meter.
Baca juga: China bangun dua kapal pesiar mewah untuk pariwisata
Rencananya ada 26 kapal pesiar yang akan singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada tahun ini dan jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang hanya tercatat 24 kapal pesiar.
"Ini kapal pesiar pertama yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada 2020, harapannya menjadi pembuka kita menyambut kunjungan-kunjungan wisman berikutnya yang datang," kata Sinoeng.
Ia menyebutkan target jumlah wisman yang berkunjung atau singgah di Jawa Tengah pada 2020 mencapai 877 ribu orang.
Guna mencapai target tersebut, Sinoeng meminta jajarannya maupun pemerintah kabupaten/kota dan pegiat wisata untuk menawarkan sesuatu berbeda dari biasanya sehingga menarik minat wisatawan, baik dari luar negeri maupun dalam luar negeri.
"Kita harus menawarkan sesuatu yang berbeda dan hanya ada di Jateng," ujarnya.
Ia mengungkapkan, para wisman tertarik berkunjung ke Museum Kereta Api di Ambawara, Kabupaten Semarang.
"Ada semacam cerita bahwa kereta api kuno yang sekarang sulit ditemui di Eropa, ternyata ada di negara-negara Asia, salah satunya Indonesia, sehingga mereka tertarik," katanya.
Kedepannya, Disporapar Jateng juga berencana mengatur jadwal kedatangan wisman dengan kapal pesiar bersamaan dengan kegiatan yang ada pada kalender wisata.
"Momennya kami samakan, supaya kedatangan mereka (wisman, red) ada hasil maksimal. Kedatangan kapal pesiar paling tidak seribu. Sayang kalau tidak kita maksimalkan ," ujarnya.