Semarang (ANTARA) - Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang bekerja sama dengan Persatuaan Wartawan Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Jumat (13/3) membekali mahasiswa semester akhir dengan materi jurnalistik secara komprehensif, baik teori maupun praktik.

Sekolah Jurnalistik PWI (SJ PWI) Jateng itu diikuti dengan antusias sebanyak 115 mahasiswa FH Unissula.

Wakil Dekan II FH Unissula Dr. Arpangi menegaskan pentingnya sarjana hukum memiliki kemampuan menulis karena keterampilan ini menjadi bagian tak terpisahkan ketika memasuki dunia kerja.

Menurutnya, dengan pelatihan jurnalistik maka mahasiswa hukum dilatih membuat perancangan hukum (legal drafting), misalnya, membuat opini untuk menanggapi permasalahan hukum sehingga sesuai dengan norma dan aturan hukum.

"Jadi, tidak asal bicara dan menulis," katanya.

Baca juga: PWI Jateng tegaskan komitmen ikut bangun peradaban bangsa

Arpangi menuturkan perkuliahan SJ PWI Jateng ini sangat penting terutama dalam menghadapi dunia kerja yang akan datang sekaligus menambah kompetensi lulusan sarjana hukum Unissula.

"Nantinya akan dapat sertifikat sebagai pendamping ijazah karena memiliki keterampilan khusus dalam kompetensi di bidang jurnalistik," ujarnya dalam pembukaan Sekolah Jurnalistik PWI Jateng di FH Unissula Semarang, Jumat (13/3).

Sementara itu, Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS menyatakan kemampuan menulis yang dimiliki oleh mahasiswa akan memberi nilai tambah bagi mahasiswa.

Amir Machmud menuturkan kegiatan SJ PWI Jeteng dapat meng-upgrade kemampuan atau skill mahasiswa sehingga membuka kesempatan lebih besar mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi jurnalistik.

"Diharapkan nantinya mahasiswa Fakuktas Hukum Unissula menyenangi dunia tulis-menulis," katanya.

Pemimpin Umum Suarabaru.id itu juga menyarankan peserta kuliah SJPWI Jateng tidak terpaksa dalam mengikuti kegiatan ini.

"Kita harus merasa butuh, terutama untuk memahami materi tentang konvergensi media, UU Penyiaran, UU Pers dan UU ITe serta materi lainnya," kata kolumnis tersebut.

"Jangan sungkan-sungkan tanyakan
Perkembangan media saat ini terutama media siber/online dan segala platform di dunia media sosial," ujarnya.

Amir mengungkapkan keprihatinan masyarakat saat ini terutama kalangan mahasiswa yang sudah jarang membaca surat kabar bahkan menyebutkan nama korannya saja tidak bisa, hanya nama-nama media tertentu.

Dalam kegiatan perkuliahan SJ PWI Jateng, mahasiswa juga dibekali materi teori dan praktik penulisan artikel serta penulisan pendapat hukum yang diberikan oleh dosen dan praktisi hukum berpengalaman.

Materi kuliah SJ PWI yakni Konvergensi Media, UU Penyiaran, UU ITE, Hukum Media, Artikel Ilmiah, Legal Opinion, dan sejumlah materi lainnya.

Dosen atau pemateri dalam perkuliahan SJPWI Jateng di antaranya Kabiro Antara Jateng Achmad Zaenal M, Komisioner KPID Jateng Isdiyanto, Ketua Dewan Kerhormatan PWI Jateng Sri Mulyadi, Pemred Suarabaru.id Widiyarto, Ketua KIP Jateng Sosiawan, dan sejumlah praktisi hukum di antaranya advokat Dr. Jawade, Dr. Ira Alia Maerani, dan praktisi hukum Unissula lainnya. ***

Baca juga: PWI Jateng: Media arus utama harus jaga keberagaman
Baca juga: Bupati ajak Insan pers bersinergi besarkan Banyumas