"Mari kita melakukan amaliah Ramadhan di rumah. Insya Allah, Allah SWT Maha Tahu apa yg kita lakukan," katanya dalam konferensi pers di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis.
Baca juga: Kemenag: Ramadhan di rumah tidak mengurangi kualitas ibadah
Baca juga: MUI: Jadikan rumah pusat kegiatan ibadah saat Ramadhan
Ia mengatakan Ramadhan tahun ini Indonesia dilanda wabah COVID-19 yang virusnya dapat ditularkan dari orang yang terinfeksi kepada orang lain.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan ibadah Ramadhan dari rumah guna menghindari penyebaran virus SARS-CoV-2, penyebab penyakit COVID-19.
Terlebih lagi, katanya, shalat tarawih dan shalat di masjid merupakan ibadah yang sifatnya sunah, tidak mendapatkan dosa jika tidak dilakukan.
Baca juga: Imam Masjid Istiqlal jelaskan anjuran Nabi soal ibadah di masa bencana
Baca juga: Imam Masjid Istiqlal imbau umat Islam tidak lakukan kegiatan berjamaah
Untuk itu, guna mempertahankan kesehatan diri dan keluarga yang merupakan kewajiban bagi setiap orang, umat Islam di seluruh Indonesia diimbau untuk tetap menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya selama Ramadhan dari rumah.
"Karena menolak kemudaratan itu lebih utama daripada mengejar manfaat, misalnya pahala," katanya.
"Muka Bumi ini adalah masjid. Jadi rumah kita juga sesungguhnya adalah tempat sujud, masjid juga. Karena itu jangan merasa kurang kalau kita shalat tarawihnya di rumah. Karena ini kondisinya darurat, dalam kondisi darurat itu memungkinkan kita melakukan apa yang selama ini tidak kita lakukan," katanya.