Solo (ANTARA) - Stok darah PMI Kota Surakarta mulai menipis di tengah pagebluk atau pandemi COVID-19 sekaligus menghadapi Lebaran 2020.

"Memang masih aman, tetapi mulai menipis. Jumlahnya di bawah 2.000 kantong," kata Sekretaris PMI Surakarta Sumartono Hadinoto di Solo, Minggu.

Oleh karena itu, dikatakannya, untuk mengantisipasi Lebaran yang masih dua minggu lagi, mulai hari ini hingga sepuluh hari ke depan PMI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surakarta menggelar kegiatan donor darah.

"Selain itu, mulai tanggal 11-18 Mei, MTA juga akan membantu mengirim sebanyak 35 pendonor setiap harinya," katanya.

Ia juga mengapresiasi dukungan masyarakat Kota Solo untuk ikut terlibat dalam mengamankan stok darah PMI.

"Ini berkat kepercayaan masyarakat Solo yang luar biasa. Jumlah pendonor sekitar 100 orang selama tiga jam untuk yang tidak berpuasa dan tiga jam untuk yang berpuasa. Waktunya mulai dari jam 13.00 WIB sampai dengan buka puasa," katanya.

Sementara itu, selain memastikan ketersediaan darah, Pemerintah Kota Surakarta juga mendistribusikan logistik jaring pengaman sosial bagi warga terdampak pandemi COVID-19.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan sama dengan bantuan sebelumnya, untuk kali ini logistik sembako tersebut disalurkan kepada 40.000 kepala keluarga di seluruh kelurahan yang ada di Kota Solo.

"Untuk bulan Mei ini bantuan disalurkan dalam dua tahap," katanya.

Untuk setiap paketnya berisi beras 10 kg, sarden satu kaleng, susu kental manis  satu kaleng, mie telur  satu buah, teh satu buah, dan minyak goreng 500 ml.

Ia mengatakan bantuan diserahkan kepada warga miskin dan warga rentan miskin yang belum menerima bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi, baik itu bantuan pangan nontunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH), maupun bantuan sosial tunai (BST).

Baca juga: Lanud Adi Soemarmo dukung PMI siapkan stok darah

Baca juga: PMI Kota Magelang kekurangan stok darah sejak wabah COVID-19