Temanggung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dalam tahun ini bakal memiliki ruang rawat inap pasien tuberkolusis resisten obat (TB-RO) atau TB kebal obat-obatan biasa.

Direktur RSUD Temanggung Tetty Kurniawati di Temanggung, Sabtu, mengatakan merasa bangga dapat melayani pengobatan kepada masyarakat penderita TB-RO sehingga mereka tidak harus melakukan pengobatan di luar kota seperti Solo, Salatiga, dan Semarang.

Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti sarasehan dan penyerahan sertifikat kesembuhan pasien TB-RO di RSUD Temanggung.

Tetty menyampaikan tidak semua rumah sakit mempunyai fasilitas pengobatan TB-RO ini. Hanya di beberapa rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan yang mempunyai fasilitas tersebut.

Ia menuturkan perkembangan dari hari ke hari memang menggembirakan, fasilitas-fasilitas yang ada di RSUD Temanggung terus dilakukan perbaikan termasuk gedung TB di RSUD Temanggung dalam waktu dekat akan segera direnovasi oleh Kemenkes.

"Jadi nanti ada tempat untuk melayani rawat inap pasien TB-RO. Selama ini baru melayani pasien rawat jalan saja, nanti kalau gedung sudah siap insyaallah rawat inap pun bisa kami layani. Semoga renovasi segera terlaksana dan akhir tahun ini selesai," katanya.

Ia berharap pasien TB-RO yang belum sembuh jangan sampai putus pengobatannya, penyakit ini ada obatnya, bahkan tidak perlu biaya, karena dibiayai pemerintah. Pasien harus semangat untuk menyelesaikan pengobatan sampai betul-betul sembuh sehingga tidak ada penyakit di paru-paru," katanya.

Koordinator Tim Ahli Klinis TB-RO RSUD Temanggung dr. Lusiana Susilo Utami SP.P. menyampaikan TB-RO ini adalah TBC kebal obat, sudah tidak bisa diberikan dengan obat-obatan TB biasa, angka kesembuhannya lebih rendah dari pada TB biasa.

"Efek samping yang ditimbulkan juga lebih besar, angka kematiannya juga lebih tinggi, angka penularannya juga lebih tinggi, jadi sebenarnya sangat berbahaya," katanya.

Menurut dia pengobatan TB-RO ada dua macam, yakni pengobatan jangka pendek dan pengobatan jangka panjang. Ada kriteria-kriteria khusus untuk pasien dengan pengobatan jangka pendek maupun jangka panjang.

Ia menyebutkan selama ini di Kabupaten Temanggung sudah ada 18 orang TB-RO, di mana yang sudah sembuh delapan orang, yang masih dalam pengobatan empat orang, pengobatan putus dua orang, dan yang meninggal empat orang.