Mau sunat di masa pandemi? Simak panduan dokter ini
Kamis, 9 Juli 2020 14:25 WIB
Ilustrasi--Anak-anak menunggu di depan pintu ruang khitan. ANTARA/Eric Ireng
Jakarta (ANTARA) - Pandemi COVID-19 selama beberapa waktu terakhir hingga dan masa normal baru menyisakan tanya, apakan aman jika anak disunat?
Dokter spesialis bedah anak RSUI, Tri Hening Rahayatri, menyatakan sirkumsisi atau sunat aman bila dikerjakan tenaga kesehatan yang berpengalaman dan di fasilitas kesehatan yang memiliki standar tinggi dalam pencegahan COVID-19.
Staf pengajar di Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM itu juga menyebutkan sirkumsisi harus segera dilaksanakan dan tidak dapat ditunda jika terdapat indikasi atau keadaan khusus yang mempengaruhi kesehatan anak.
“Selama masa pandemi, sebelum dilaksanakan sirkumsisi pasien wajib menjalani rangkaian pencegahan COVID-19 seperti skrining kesehatan, rapid test, atau swab PCR, disesuaikan dengan kondisi pasien,” ujar Heni seperti dalam siaran persnya, Jumat.
Baca juga: Berikut tiga hal pendukung masa penyembuhan setelah disunat
Heni menuturkan berbagai metode sirkumsisi dapat dilakukan tergantung pada keahlian masing-masing yang mengerjakannya. Di RSUI misalnya, memilih metode konvensional untuk memastikan area yang disirkumsisi.
"Untuk teknik laser perlu berhati-hati karena dasarnya menggunakan kauter sehingga bisa menyebabkan komplikasi seperti terpotongnya kepala penis dan luka bakar,” ungkap Heni.
Perawat anestesi di ruang operasi RSUI, Ns. Ahmad Fauzi ,mengatakan kesiapan anak, orang tua, waktu menjelang pelaksanaan sirkumsisi sangat penting juga untuk diperhatikan.
“Kemauan anak, kondisi fisik anak, dan kondisi psikologis wajib untuk dipertimbangkan sebelum sirkumsisi dilaksanakan. Orang tua diimbau untuk memfasilitasi kenyamanan anak sebagai salah satu perawatan pasca-sirkumsisi dengan menyediakan pakaian yang nyaman," kata dia.
Kemudian, mengenai perawatan pasien pasca sirkumsisi, Anda perlu mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan bagaimana teknik sirkumsisi yang dilakukan.
Dokter spesialis bedah anak RSUI, Tri Hening Rahayatri, menyatakan sirkumsisi atau sunat aman bila dikerjakan tenaga kesehatan yang berpengalaman dan di fasilitas kesehatan yang memiliki standar tinggi dalam pencegahan COVID-19.
Staf pengajar di Departemen Ilmu Bedah FKUI/RSCM itu juga menyebutkan sirkumsisi harus segera dilaksanakan dan tidak dapat ditunda jika terdapat indikasi atau keadaan khusus yang mempengaruhi kesehatan anak.
“Selama masa pandemi, sebelum dilaksanakan sirkumsisi pasien wajib menjalani rangkaian pencegahan COVID-19 seperti skrining kesehatan, rapid test, atau swab PCR, disesuaikan dengan kondisi pasien,” ujar Heni seperti dalam siaran persnya, Jumat.
Baca juga: Berikut tiga hal pendukung masa penyembuhan setelah disunat
Heni menuturkan berbagai metode sirkumsisi dapat dilakukan tergantung pada keahlian masing-masing yang mengerjakannya. Di RSUI misalnya, memilih metode konvensional untuk memastikan area yang disirkumsisi.
"Untuk teknik laser perlu berhati-hati karena dasarnya menggunakan kauter sehingga bisa menyebabkan komplikasi seperti terpotongnya kepala penis dan luka bakar,” ungkap Heni.
Perawat anestesi di ruang operasi RSUI, Ns. Ahmad Fauzi ,mengatakan kesiapan anak, orang tua, waktu menjelang pelaksanaan sirkumsisi sangat penting juga untuk diperhatikan.
“Kemauan anak, kondisi fisik anak, dan kondisi psikologis wajib untuk dipertimbangkan sebelum sirkumsisi dilaksanakan. Orang tua diimbau untuk memfasilitasi kenyamanan anak sebagai salah satu perawatan pasca-sirkumsisi dengan menyediakan pakaian yang nyaman," kata dia.
Kemudian, mengenai perawatan pasien pasca sirkumsisi, Anda perlu mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan bagaimana teknik sirkumsisi yang dilakukan.
Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Membangun karakter bangsa tangguh dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
08 January 2025 11:46 WIB
Latih sportivitas anak sejak dini melalui Ajang Balance Bike Championship 2024
30 December 2024 16:49 WIB
Comdev Universitas Prasetiya Mulya dukung pemutakhiran KIA dan peningkatan bisnis UMKM di Banyumas
20 December 2024 21:18 WIB
Terpopuler - Kesehatan
Lihat Juga
Bhabinkamtibmas Bendungan Wonosobo sambangi peternak, cegah penyakit mulut dan kuku
13 January 2025 7:59 WIB