Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, bakal menambah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Mojosongo guna mengantisipasi adanya penambahan pasien khusus COVID-19 di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim panas.

"Kami untuk fasyankes terutama kamar untuk perawatan khusus pasien positif COVID-19 di Boyolali, masih tercukupi," kata Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S. Survivalina, di Kantor Dinkes Boyolali, Sabtu.

Kendati demikian, Ratri S. Survivalina mengatakan untuk antisipasi ketersediaan ruang perawatan khusus pasien COVID-19 di Boyolali, di RSD Mojosongo sedang proses menambah fasyankes di lantai tiga sebanyak 18 kamar.

Menurut Ratri jumlah ruang perawatan pasien khusus COVID-19, di RSD Mojosongo Boyolali kini sudah mencapai 50 kamar, dan akan ditambah 18 kamar lagi untuk mengantisipasi adanya penambahan pasien baru.

"Sehingga, total kapasitas RSD COVID-19 Mojosongo itu, nanti menjadi 68 kamar," kata Ratri.

Oleh karena itu, kata Ratri, ketersediaan sebanyak 68 kamar tersebut, dan setiap kamar bisa untuk dua pasien COVID-19, maka kapasitasnya di RSD Mojosongo bisa menampung sebanyak 136 pasien.

Ratri menjelaskan jumlah pasien positif COVID-19 warga Boyolali yang rawat hingga Sabtu ini, ada sebanyak 60 pasien, dimana tiga orang di antaranya, dirawat di ruang Brotowali RSUD Pandan Arang Boyolali, 41 orang dirawat di RSD COVID-19 Mojosongo Boyolali.

"16 pasien warga Boyolali yang positif COVID-19 lainnya dirawat tersebar di beberapa rumah sakit di wilayah Solo, Grobogan, dan Semarang," kata Ratri.

Menurut dia, RSUD Pandan Arang Boyolali perawatan khusus pasien COVID-19, di ruang Brotowali atau tempatnya berbeda ruangan dengan pasien biasa. Kapasitas ruang Brotowali khusus pasien COVID-19, sebanyak 16 tempat tidur, dan sekarang terisi tiga pasien positif.

Selain itu, kata dia, persediaan alat pelindung diri (APD) untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Boyolali masih mencukupi semua tempat fasilitas kesehatan termasuk Puskesmas di daerah rawan Karhutla.

Dinkes Boyolali juga mempunyai anggaran untuk penyediaan APD untuk pencegahan penularan COVID-19, sehingga tidak ada kekhawatiran terkait dengan ketersediaan APD di kabupaten ini.

Jumlah warga Boyolali secara akumulasi yang positif COVID-19 hingga Sabtu ini, sebanyak 126 orang setelah ada tambahan sebanyak tujuh orang, yang sembuh 63 orang, dan masih dirawat 60 orang, sedangkan tiga orang lainnya meninggal dunia.