Temanggung (ANTARA) - Puluhan pelaku kesenian di Kabupaten Temanggung, Jateng, mendatangi Pendopo Pengayoman,  yang merupakan rumah dinas bupati setempat, untuk meminta penjelasan terkait dengan pentas kesenian di tengah pandemi COVID-19.

Seorang pelaku kesenian setempat, Rubianto, di Temanggung, Selasa, menyampaikan pihaknya dan sejumlah pelaku seni lainnya mendatangi rumah dinas bupati untuk mendapatkan pencerahan atas surat edaran bupati bahwa pentas seni pertunjukan belum boleh dilakukan.

"Kami berharap segera dibolehkan dan kami tetap taat dan patuh kepada aturan dan protokol kesehatan. Harapannya bupati segera memberikan titik terang kepada kami," katanya.

Ia mencontohkan penyelenggaraan hajatan di surat edaran sudah boleh dilakukan, tetapi di sana ada hiburan, bupati, dan gugus tugas kabupaten menyampaikan bahwa hiburan itu satu paket di hajatan sehingga boleh dilakukan.

"Namun, kenyataannya kondisi ini diterima di bawah atau pemberi izin di tingkat kecamatan dan desa belum berani memberikan izin karena hiburan yang ada di hajatan itu ditafsirkan menjadi bagian dari pentas seni yang belum ada surat edarannya," katanya.

Ia berharap, adanya pencerahan baru bagi seniaman di Kabupaten Temanggung yang memang dalam mencari nafkah di bidang seni.

"Kami sudah sekitar lima bulan tidak bisa berekspresi, berkarya, dan bekerja. Berbagai upaya sudah dicoba tetapi melalui pertunjukan virtual, tetapi hasilnya belum sesuai harapan," katanya.

Bupati Temanggung M. Al Khadziq usai melakukan pertemuan dengan sejumlah pelaku kesenian tersebut menyampaikan mereka menyampaikan kondisi di lingkungan para pelaku seni dan budaya di tengah pandemi  betul-betul terdampak.

Mereka, katanya, meminta kegiatan seni dan budaya boleh dibuka lagi agar ekspresi seni dan geliat ekonomi di dunia seni budaya di Kabupaten Temangggung bisa bergerak lagi.

"Setelah mendengarkan keluhan yang disampaikan, saya sampaikan bahwa Pemkab Temanggung punya komitmen untuk membuka lagi penyelenggaraan kesenian dan kebudayaan di masyarakat agar dunia seni dan kebudayaan di Temanggung tidak berjalan mundur, kita ingin kesenian dan budaya Temanggung semakin maju ke depanya dan geliat ekonomi di dunia kesenian dan kebudayaan berharap semakin maju," katanya.

Khadziq meminta pelaku kesenian dan budaya, kalau nanti benar-benar buka lagi, agar semua bisa melaksanakannya dengan standar protokol kesehatan.

"Jangan dibayangkan bahwa penyelenggaraan kesenian hari ini akan sama dengan kemarin-kemarin, pasti polanya berbeda dan formatnya harus berbeda, karena sekarang kita harus menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Ia berharap, dunia kesenian maju, ekonomi di bidang seni dan budaya juga maju tetapi protokol kesehatan tetap dijalankan sehingga masyarakat Temanggung tetap aman dari penyebaran virus corona.

"Apa yang menjadi keluhan dan permintaan para pelaku seni ini akan saya bawa ke rapat gugus tugas, semoga nanti bisa disetujui oleh rapat dan kemudian bisa diterbitkan aturan-aturan teknis penyelenggaraan acara kesenian dan kebudayaan yang aman dari penyebaran COVID-19," katanya.

Baca juga: Seniman Lima Gunung festival tahunan kampanyekan protokol kesehatan