Solo (ANTARA) - Bus Transjateng yang menghubungkan Solo-Sragen mulai beroperasi hari ini (Selasa, 1/8) dari Terminal Tirtonadi Surakarta dan akan berakhir di Terminal Sumberlawang, Sragen, Jawa Tengah.

"Bus ini nanti akan melewati Sangiran, khusus hari ini mulai pukul 10.00-16.00 WIB, sedangkan mulai besok pagi pukul 05.00-18.00 WIB," kata Koordinator Layanan Transjateng Koridor Solo-Sumberlawang Rahmat Endratmoko pada pemberangkatan perdana Transjateng Solo-Sragen di Terminal Tirtonadi, Selasa.

Beberapa titik pemberhentian Transjateng dari Terminal Tirtonadi yaitu di SMK Muhammadiyah Gondangrejo, MAN 3 Sragen, Kecamatan Kalijambe, SMKN 1 Kalijambe, Sangiran, Puskesmas Kalijambe, SMPN 1 Gemolong, SMAN 1 Sumberlawang, SMPN 1 Sumberlawang, dan berakhir di Terminal Sumberlawang.

Baca juga: BRT Transjateng Semarang-Kendal diluncurkan, pelajar bayar Rp2.000

Sebagai bagian dari sosialisasi kepada masyarakat, mulai tanggal 1-9 September 2020 bus tersebut akan dioperasikan secara gratis untuk masyarakat.

"Nantinya ketika sudah beroperasi secara normal, untuk harga tiket khusus pelajar, veteran, dan buruh sebesar Rp2.000/penumpang. Sedangkan untuk penumpang umum tiketnya Rp4.000/penumpang. Untuk interval waktunya 20 menit sekali," katanya.

Pihaknya berharap keberadaan armada tersebut dapat membuat masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke umum sehingga bisa mengurangi kepadatan lalu lintas.

"Selain itu tentu saja juga mengangkat potensi wisata di Sangiran," katanya.

Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan di awal layanan jumlah armada yang dioperasikan sebanyak 14 bus dengan kapasitas maksimal 40 penumpang.

"Namun selama pandemi COVID-19 ini kami batasi maksimal 25 orang dan kemungkinan akan dikurangi lagi menjadi 20 orang. Harapannya dengan operasional ini bisa memberikan layanan kepada masyarakat yang aman, lancar, dan kesehatan terpenuhi," katanya.

Menurut dia, armada tersebut dioperasikan dengan sistem beli layanan sehingga tidak akan dikenakan target setoran. Ia mengatakan nantinya seluruh pendapatan akan disetorkan ke kas daerah.

"Oleh karena itu, jika masyarakat melihat ada sopir ugal-ugalan tolong sampaikan ke kami. Kami akan evaluasi," katanya.

Sementara itu, Koordinator Terminal Tipe A Tirtonadi Joko Sutriyanto berharap keberadaan armada tersebut dapat meningkatkan jumlah penumpang yang melewati Terminal Tirtonadi.

"Dalam hal ini kami sangat mendukung karena layanan ini baik dan murah. Kami juga berupaya memfasilitasi penempatannya di terminal, shelter, dan rute jalan. Misi kami adalah seluruh transportasi 'nyambung' ke terminal, termasuk BST, Transjateng, feeder," katanya.

Baca juga: Tarif BRT Transjateng naik, Pemprov tetap berikan subsidi