Pekalongan bangun sistem pengendali banjir di muara Kali Loji dan Kalibanger
Kamis, 5 November 2020 15:42 WIB
Wali Kota Pekalongan Saelany Machfud saat memaparkan rencana pembangunan pengendali banjir. ANTARA/Kutnadi
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, membangun sistem pengendali banjir di muara Kali Loji dan Kalibanger sebagai upaya mengatasi permasalahan banjir dan rob yang terus meningkat setiap tahun di daerah setempat.
Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz di Pekalongan, Kamis, mengatakan saat ini pemkot sedang melakukan sosialisasi dan proses pembebasan lahan untuk mendukung pembangunan pengendali banjir di dua sungai itu.
"Pembangunan pengendali banjir ini menjadi salah satu program strategis nasional yang akan segera dibangun dan dioperasionalkan dalam waktu dekat. Pembangunan pengendali banjir ini bertujuan mengatasi persoalan banjir dan rob," katanya.
Baca juga: TNI dan warga Kudus bersihkan Sungai Piji antisipasi banjir
Khusus pembangunan pengendali banjir di muara Kali Loji, kata dia, proyek ini akan menutup muara sungai itu dengan tujuan menghentikan masuknya air laut ke sungai.
Sebagai konsekuensi dari pembangunan ini maka sekitar 300 kapal tidak dapat berlalu lintas melalui Kali Loji.
"Oleh karena itu, strategi penahapan yang disiapkan pemkot, antara lain kita berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana sebagai pelaksana pembangunan untuk menyediakan kolam tambat labuh kapal," katanya.
Ia mengatakan dari hasil koordinasi, BBWS berkenan membangun kolam tambat labuh kapal meski bersifat sementara karena pemkot menghendaki nantinya kapal-kapal tersebut ditambatkan di kolam pelabuhan onshore.
Selain itu, pemkot akan memberikan ruang pada perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk pemindahan aktivitas usaha "docking" dan galangan kapal yang saat ini berada di sebelah kanan dan kiri Kali Loji.
"Kami berharap adanya konsekuensi (pembangunan pengendali banjir, red.) ini dapat dipahami oleh para pengusaha sehingga bersama-sama mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob," katanya.
Baca juga: Musim hujan, BPBD Purbalingga imbau warga di bantaran sungai waspadai banjir
Baca juga: Ratusan hektare sawah di Cilacap terdampak banjir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi
Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz di Pekalongan, Kamis, mengatakan saat ini pemkot sedang melakukan sosialisasi dan proses pembebasan lahan untuk mendukung pembangunan pengendali banjir di dua sungai itu.
"Pembangunan pengendali banjir ini menjadi salah satu program strategis nasional yang akan segera dibangun dan dioperasionalkan dalam waktu dekat. Pembangunan pengendali banjir ini bertujuan mengatasi persoalan banjir dan rob," katanya.
Baca juga: TNI dan warga Kudus bersihkan Sungai Piji antisipasi banjir
Khusus pembangunan pengendali banjir di muara Kali Loji, kata dia, proyek ini akan menutup muara sungai itu dengan tujuan menghentikan masuknya air laut ke sungai.
Sebagai konsekuensi dari pembangunan ini maka sekitar 300 kapal tidak dapat berlalu lintas melalui Kali Loji.
"Oleh karena itu, strategi penahapan yang disiapkan pemkot, antara lain kita berkoordinasi dengan BBWS Pemali Juana sebagai pelaksana pembangunan untuk menyediakan kolam tambat labuh kapal," katanya.
Ia mengatakan dari hasil koordinasi, BBWS berkenan membangun kolam tambat labuh kapal meski bersifat sementara karena pemkot menghendaki nantinya kapal-kapal tersebut ditambatkan di kolam pelabuhan onshore.
Selain itu, pemkot akan memberikan ruang pada perubahan rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk pemindahan aktivitas usaha "docking" dan galangan kapal yang saat ini berada di sebelah kanan dan kiri Kali Loji.
"Kami berharap adanya konsekuensi (pembangunan pengendali banjir, red.) ini dapat dipahami oleh para pengusaha sehingga bersama-sama mencari solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan banjir dan rob," katanya.
Baca juga: Musim hujan, BPBD Purbalingga imbau warga di bantaran sungai waspadai banjir
Baca juga: Ratusan hektare sawah di Cilacap terdampak banjir
Baca juga: Ganjar: Banjir Kebumen akibat tanggul sengaja dilubangi
Pewarta : Kutnadi
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB