Warga Jepara berburu batu bara dari tongkang yang dihantam ombak
Kamis, 21 Januari 2021 17:43 WIB
Seorang anak tengah menyeret karung plastik yang berisi batu bara yang berhasil dikumpulkan dari tepi Pantai Pandanarum, Desa Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (21/1/2021). Di tepi pantai terlihat batu berwarna hitam yang merupakan batu bara yang tumpah dari kapal tongkang. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Jepara (ANTARA) - Puluhan warga di sekitar Pantai Pandanarum, Desa Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berburu batu bara di sepanjang tepi pantai setempat setelah sebelumnya terdapat kapal tongkang yang dihantam ombak sehingga muatan batu bara tumpah ke laut.
"Hampir dua pekan terakhir, saya rutin mencari batu bara di tepi Pantai Pandanarum karena informasinya bisa dijual dengan harga mencapai Rp2.000 per kilogram," kata salah seorang warga Desa Ujung Batu Puji Hariyanto di Jepara, Kamis.
Ia mencatat hingga kini sudah berhasil mengumpulkan batu bara hingga 3 ton dengan dibantu tiga orang. Karena adanya ombak tinggi mengakibatkan batu bara yang semula berada di tengah menuju ke tepi pantai yang membuat warga berebut mendapatkannya.
Baca juga: Kapal Tongkang Kandas di Pantai Pungkruk Jepara
Hingga sekarang pun, lanjut dia, masih banyak warga yang berburu batu bara karena hasilnya lumayan banyak. Dalam sehari, kata dia, bisa menghasilkan beberapa sak batu bara.
Lokasi kapal tongkang terdampar karena diterjang ombak besar pada awal Januari 2021, kebetulan berada dekat dengan tempat tinggalnya yang memang berada di tepi Pantai Pandanarum. Saat terdampar, informasinya terjadi kebocoran lambung tongkang sehingga ketika diterjang gelombang tinggi batu bara tumpah ke laut.
Jika melihat jumlah masing-masing warga di Dukuh Pandanarum ,Desa Ujung Batu, yang mendapatkan batu bara cukup banyak, maka jumlah batu bara yang tercecer di laut bisa mencapai puluhan ton.
"Saat ini pun masih banyak yang berburu dengan membawa jaring kecil karena di tepi-tepi pantai masih banyak ditemukan," ujarnya.
Miskan, warga lainnya mengakui hal yang sama sudah berhasil mengumpulkan batu bara dalam jumlah banyak. Saat ini belum mengetahui harus diapakan karena tetangganya yang juga mendapatkan batu bara belum ada yang hendak menjualnya.
"Jika ada yang bersedia membeli, tentunya akan langsung saya jual, karena saya juga tidak bisa memanfaatkannya untuk memasak atau lainnya. Maklum belum paham tata cara pemanfaatannya," ujar Miskan.
Di sepanjang Pantai Pandanarum terlihat masih banyak warga yang berburu batau bara, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan, ada beberapa warga yang menggunakan sepeda motor untuk bisa mengangkut batu bara dari tepian pantai, meskipun medannya tidak mudah.
Sementara itu, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Jepara Dimyati mengungkapkan sebelumnya memang diperoleh informasi ada kapal tongkang muatan batu bara yang diterjang ombak hingga ke tepi pantai di Jepara.
"Informasi yang kami peroleh, kapal tersebut bukan tujuan Jepara melainkan tujuan Tayu, Kabupaten Pati," ujarnya.
Baca juga: Tali Penarik Putus, Tongkang Terdampar di Teluk Penyu
"Hampir dua pekan terakhir, saya rutin mencari batu bara di tepi Pantai Pandanarum karena informasinya bisa dijual dengan harga mencapai Rp2.000 per kilogram," kata salah seorang warga Desa Ujung Batu Puji Hariyanto di Jepara, Kamis.
Ia mencatat hingga kini sudah berhasil mengumpulkan batu bara hingga 3 ton dengan dibantu tiga orang. Karena adanya ombak tinggi mengakibatkan batu bara yang semula berada di tengah menuju ke tepi pantai yang membuat warga berebut mendapatkannya.
Baca juga: Kapal Tongkang Kandas di Pantai Pungkruk Jepara
Hingga sekarang pun, lanjut dia, masih banyak warga yang berburu batu bara karena hasilnya lumayan banyak. Dalam sehari, kata dia, bisa menghasilkan beberapa sak batu bara.
Lokasi kapal tongkang terdampar karena diterjang ombak besar pada awal Januari 2021, kebetulan berada dekat dengan tempat tinggalnya yang memang berada di tepi Pantai Pandanarum. Saat terdampar, informasinya terjadi kebocoran lambung tongkang sehingga ketika diterjang gelombang tinggi batu bara tumpah ke laut.
Jika melihat jumlah masing-masing warga di Dukuh Pandanarum ,Desa Ujung Batu, yang mendapatkan batu bara cukup banyak, maka jumlah batu bara yang tercecer di laut bisa mencapai puluhan ton.
"Saat ini pun masih banyak yang berburu dengan membawa jaring kecil karena di tepi-tepi pantai masih banyak ditemukan," ujarnya.
Miskan, warga lainnya mengakui hal yang sama sudah berhasil mengumpulkan batu bara dalam jumlah banyak. Saat ini belum mengetahui harus diapakan karena tetangganya yang juga mendapatkan batu bara belum ada yang hendak menjualnya.
"Jika ada yang bersedia membeli, tentunya akan langsung saya jual, karena saya juga tidak bisa memanfaatkannya untuk memasak atau lainnya. Maklum belum paham tata cara pemanfaatannya," ujar Miskan.
Di sepanjang Pantai Pandanarum terlihat masih banyak warga yang berburu batau bara, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua baik laki-laki maupun perempuan. Bahkan, ada beberapa warga yang menggunakan sepeda motor untuk bisa mengangkut batu bara dari tepian pantai, meskipun medannya tidak mudah.
Sementara itu, Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Jepara Dimyati mengungkapkan sebelumnya memang diperoleh informasi ada kapal tongkang muatan batu bara yang diterjang ombak hingga ke tepi pantai di Jepara.
"Informasi yang kami peroleh, kapal tersebut bukan tujuan Jepara melainkan tujuan Tayu, Kabupaten Pati," ujarnya.
Baca juga: Tali Penarik Putus, Tongkang Terdampar di Teluk Penyu
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Ratusan fotografer 22 negara ikuti pameran Bara-Api di Kabupaten Magelang
24 July 2022 6:17 WIB, 2022
Erick Thohir copot Direktur Energi Primer PLN akibat krisis batu bara
06 January 2022 14:43 WIB, 2022
PLN pastikan keandalan pasokan listrik di tengah isu larangan ekspor batu bara
03 January 2022 10:05 WIB, 2022