Studi Israel temukan vaksin Pfizer 95 persen efektif lawan COVID-19

Kamis, 18 Februari 2021 14:19 WIB
Seorang pria menerima vaksinasi untuk penyakit virus corona (COVID-19) saat Israel melanjutkan program vaksinasi nasionalnya, di Ashdod, Israel, Selasa (4/1/2021). ANTARA FOTO/Reuters- Amir Cohen/hp.
Tel Aviv (ANTARA) - Penyedia layanan kesehatan Israel pada Rabu mengatakan bahwa vaksin COVID-19 Pfizer Inc 95 persen efektif dalam uji coba terhadap 602.000 orang.

Hasil studi itu memperkuat temuan perusahaan farmasi Pfizer tentang kemanjuran vaksin COVID-19 buatannya.

Organisasi layanan kesehatan (HMO) Maccabi Israel, yang mencakup lebih dari seperempat dari total populasi Israel, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hanya 608 orang yang dinyatakan positif COVID-19 lebih dari seminggu setelah menerima dosis kedua dari dua dosis vaksin Pfizer yang diperlukan.

Perbandingan itu dilakukan terhadap sejumlah 528.000 warga Israel dengan latar belakang serupa yang tidak menerima vaksin, kata Maccabi. Dari jumlah tersebut, 20.621 orang dinyatakan positif.

Baca juga: Riset: Vaksin COVID Pfizer-BioNtech ampuh lawan varian Inggris, Afsel
Baca juga: Pfizer tarik pengajuan izin penggunaan darurat vaksin COVID di India


"Dengan membandingkan proporsi kasus baru antara kelompok yang divaksin dan yang belum divaksin, kemanjuran vaksin di Israel saat ini diperkirakan mencapai 95 persen, tujuh hari atau lebih setelah menerima dosis kedua vaksin," kata Maccabi.

Menurut Maccabi, sebagian besar dari 608 penerima vaksin yang terinfeksi virus corona hanya melaporkan gejala-gejala ringan, seperti sakit kepala atau batuk. Kemudian, sekitar 21 orang membutuhkan rawat inap, dan tujuh di antaranya memiliki gejala parah.

Data dari Maccabi Israel itu memperkuat temuan tentang kemanjuran vaksin COVID-19 yang dibuat oleh Pfizer dan mitranya di Jerman, BioNTech, yang mengikuti uji coba tahap akhir dan juga menemukan vaksin buatan kedua perusahaan itu terbukti 95 persen efektif.

Hampir 44 persen dari 9,1 juta warga Israel telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin Pfizer, sehingga menjadikan Israel sebagai kasus studi dunia nyata terbesar tentang kemanjuran vaksin COVID Pfizer.

Pada Rabu (17/2), penyedia layanan kesehatan terbesar Israel, Clalit, melaporkan penurunan 94 persen kasus COVID-19 bergejala di antara 600.000 orang yang telah menerima dua dosis vaksin Pfizer.

Sumber: Reuters

Baca juga: Intelijen Korsel sebut Korut coba mencuri teknologi vaksin Pfizer
Baca juga: Jepang restui penggunaan vaksin Pfizer

 

Pewarta : Yuni Arisandy Sinaga
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Terpopuler - Kesehatan