Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta masyarakat tidak menyebarkan foto dan video pascaledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, melalui berbagai media.
"Kita juga harus mendorong seluruh lapisan masyarakat. Tolong dong jangan sebarkan video-videonya, foto-fotonya apalagi dengan gambar yang mengerikan itu, tolong paham betul," katanya di Semarang, Minggu.
Ganjar juga mengimbau masyarakat saat ini agar lebih mengutamakan empati dengan tidak menyebarkan foto maupun video yang terkait dengan ledakan bom bunuh diri tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi kutuk aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar
"Hari ini kita berduka ya, ada lagi kejadian bom yang tentu saja pasti tidak bertanggung jawab," ujarnya.
Baca juga: Korban luka akibat bom Katedral Makassar jadi 14 orang
Terkait dengan ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral tersebut, Ganjar mengaku langsung berkonsolidasi dengan jajaran Forkopimda Jawa Tengah agar seluruh komponen waspada dan lebih berhati-hati, termasuk agar petugas keamanan juga bersiaga.
"Yang paling penting sebenarnya dari masyarakat. kenapa kita semuanya tidak bisa saling menjaga, saling menghormati pada kondisi ini," katanya.
Terlepas dari itu, Ganjar mendorong para penegak hukum tidak ragu mengusut hingga tuntas pelaku bom bunuh diri yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Tentu penegak hukum jangan ragu-ragu, sekali lagi penegak hukum tidak boleh ragu-ragu untuk diusut tuntas dan diselesaikan dengan hukum yang ada di republik ini," ujarnya.
Seperti diwartakan, insiden ledakan yang diduga bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Minggu sekitar pukul 10.30 WITA.
Dilaporkan ada 14 orang korban luka termasuk petugas gereja dan jemaat masih dirawat di tiga rumah sakit, sementara potongan jenazah pengebom bunuh diri masih diselidiki identitasnya.
Baca juga: Menag kutuk keras pelaku aksi teror depan Gereja Katedral Makassar