Kudus (ANTARA) - Sebuah bank BUMN di Kudus, Jawa Tengah, siap melayani penukaran uang pecahan khusus Rp75.000 maupun uang baru dengan berbagai pecahan yang biasa beredar di masyarakat guna memenuhi kebutuhan selama puasa maupun menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah.

"Jika sebelumnya untuk bisa menukar yang pecahan khusus Rp75.000 harus melalui pemesanan terlebih dahulu dengan mengisi identitas diri, maka saat ini lebih mudah," kata Pimpinan Cabang BRI Kudus Ekwan Darmawan di Kudus, Kamis.

Selain itu, kata dia, sebelumnya penukaran dilakukan dengan aturan satu Kartu Tanda Penduduk (KTP) hanya untuk satu lembar uang pecahyan khusus (UPK) Rp75.000 yang dicetak dalam rangka HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ke-75 di 2020, sedangkan saat bisa satu orang bisa memiliki lebih dari satu lembar untuk satu KTP per hari.

Ia mempersilakan masyarakat untuk datang ke kantor Cabang BRI Kudus jika berminat memiliki uang pecahan Rp75.000 karena stok yang tersedia mencapai Rp3,15 miliar.

Meskipun nominalnya berbeda dengan uang pecahan yang beredar saat ini, kata dia, uang Rp75.000 itu bisa digunakan untuk transaksi atau belanja, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Untuk transaksi penukaran uang dari 12 April hingga 7 Mei 2021 mencapai Rp14,1 miliar dengan permintaan tertinggi untuk pecahan Rp10.000 dan Rp20.000 dengan nilai transaksi mencapai Rp4,2 miliar.

Adapun transaksi uang pecahan lainnya, yakni Rp1.000 mencapai Rp400 juta, pecahan Rp2.000 mencapai Rp1,2 miliar, pecahan Rp50.000 transaksinya mencapai Rp900 juta dan untuk pecahan Rp100.000 mencapai Rp600 juta.

Sementara itu, Brand Manajer Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Kudus A. Yani 2 Hadi Suseno menambahkan transaksi penukaran uang baru mencapai Rp4 miliar lebih.

Nominal uang yang paling diminati, yakni pecahan Rp20.000 dengan nilai transaksi mencapai Rp2 miliar.

"Hanya saja, karena kami masih fokus melayani migrasi dari sebelumnya sebagai nasabah BNI Syariah ke BSI, untuk sementara penukaran uang baru ditutup sejak awal puasa," ujarnya. 

Baca juga: Omzet jasa penukaran uang di Kudus anjlok