Kudus (ANTARA) - Perusahaan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diminta membuat tempat penampungan sementara (shelter) isolasi bagi pekerjanya yang terpapar  virus corona (COVID-19) sekaligus sebagai antisipasi ketika terjadi lonjakan kasus ketika tempat isolasi terpusat tak lagi bisa menampung.

"Harapannya, ketika ada yang bersedia membuat shelter isolasi pekerja nantinya dikelola dan dibiayai sendiri," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Kudus Sam'ani Intakoris saat memimpin rapat koordinasi dengan para pengusaha di Kudus di lantai IV Gedung Setda Kudus, Selasa.

Dengan adanya shelter isolasi tersebut, kata dia, ketika ada pekerja dari luar kota yang terpapar bisa dipisahkan dengan pekerja yang lain untuk ditampung sementara. Selanjutnya bisa dipindahkan ke tempat isolasi terpusat di kota asalnya atau isolasi mandiri di rumahnya atau dirujuk ke rumah sakit.

Ketika yang terpapar merupakan pekerja asal Kudus, maka setelah dimasukkan ke shelter bisa dipindahkan ke tempat isolasi terpusat atau tempat isolasi yang tersedia di masing-masing desa atau isolasi mandiri di rumah.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kudus Bambang Sumadyono mengungkapkan usulan membuat shelter isolasi pekerja tidaklah mudah dan sangat berisiko, terutama perusahaan yang lahannya terbatas.

Apalagi, lanjut dia, diperlukan sarana dan prasaran pendukung, serta ada petugas medis yang harus mengawasinya, termasuk asupan gizinya.

Untuk menyiasati permasalahan tersebut, maka Apindo Kudus akan menjalin kerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Kudus yang memiliki shelter isolasi penderita COVID-19 untuk menampung karyawan, keluarga karyawan, maupun anggota Apindo Kudus.

"Dengan adanya kerja sama tersebut, maka tidak perlu membuat shelter isolasi di perusahaan," ujarnya. 

Baca juga: Apindo Kudus: Tak ada PHK akibat pandemi COVID-19

Baca juga: 9.414 pasien sembuh dari COVID-19 di Kudus