Purwokerto (ANTARA) - Layanan Public Safety Center 119 - Sistem Aplikasi Terpadu Rujukan, Informasi Kesehatan, dan Ambulans Gawat Darurat Kabupaten Banyumas (PSC 199-Satria) berhasil masuk dalam Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2021.

Terkait dengan hal itu, Bupati Banyumas Achmad Husein mengikuti tahapan presentasi dan wawancara di hadapan Tim Panelis Independen secara virtual dari Smart Room Graha Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu, agar layanan PSC 119-Satria yang telah masuk Top 99 berhasil menembus Top 40 dalam kompetisi yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia tersebut.

Saat menyampaikan presentasi, Bupati Achmad Husein mengatakan inovasi tersebut diciptakan karena masyarakat sering kali kesulitan mendapatkan layanan gawat darurat seperti saat kejadian kecelakaan lalu lintas, serangan jantung, stroke, dan kejadian kegawatdaruratan lainnya.

Selain itu, kata dia, masyarakat terkadang juga sulit mendapatkan transportasi rujukan sehingga menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum karena belum tersedianya layanan ambulans yang komprehensif.

"Sistem rujukan yang belum efektif memaksa masyarakat harus mencari rumah sakit yang masih tersedia tempat tidurnya, sehingga terjadilah perpindahan dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Hal ini akan berdampak terhadap peningkatan angka kematian dan kecacatan akibat lambatnya response time (waktu tanggapan, red.) penanganan kegawatdaruratan," katanya.

Terkait dengan permasalahan tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas mengembangkan inovasi berupa aplikasi PSC 119-Satria yang awalnya berasal dari aplikasi rujukan Sijariemas (Sistem Informasi Jejaring Rujukan Maternal dan Neonatal).

Menurut dia, aplikasi tersebut awalnya hanya digunakan sebagai aplikasi rujukan ibu melahirkan dan anak namun sekarang dikembangkan menjadi aplikasi rujukan yang mencakup semua layanan kegawatdaruratan.

"Aplikasi ini berbentuk aplikasi berbasis web dan Android yang terintegrasi dalam satu aplikasi terpadu sistem rujukan. Aplikasi PSC 119–Satria ini sebagai solusi untuk mengatasi semua permasalahan tersebut," katanya.

Ia mengatakan pada masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga sekarang, aplikasi tersebut memfasilitasi komunikasi dua arah antara perujuk dan rumah sakit rujukan, sehingga didapatkan manfaat rumah sakit rujukan lebih siap menerima rujukan, perujuk mengetahui penatalaksanaan stabilisasi yang disarankan, dan perujuk langsung menuju rumah sakit rujukan yang siap menerima rujukan.

Dengan adanya aplikasi PSC 119-Satria, kata dia, terdapat perubahan yang cukup signifikan terhadap waktu tanggapan dari rumah sakit mengenai rujukan ibu dan anak maupun rujukan umum menjadi lebih cepat dan tepat.

Selain itu, waktu tanggapan penanganan kegawatdaruratan lain juga mengalami peningkatan, angka kematian ibu dan anak mengalami penurunan, serta angka kecacatan akibat kecelakaan dapat diturunkan.

"Dengan kata lain dampak dari aplikasi ini dapat meningkat angka harapan hidup masyarakat khususnya Kabupaten Banyumas," kata dia.