334 anak di Kabupaten Magelang menjadi yatim akibat COVID-19
Senin, 23 Agustus 2021 20:44 WIB
Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi. ANTARA/Heru Suyitno
Magelang (ANTARA) - Sebanyak 334 anak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menjadi yatim, piatu, dan yatim piatu setelah orang tuanya meninggal dunia akibat terpapar COVID-19.
"Pendataan sampai 10 Agustus 2021, sebanyak 334 anak kehilangan orang tuanya, meninggal terpapar COVID-19," kata Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magelang Bela Pinarsi di Magelang, Senin.
Ia mengatakan data tersebut diperoleh dari laporan kecamatan yang tidak menyebutkan kapan meninggalnya. Pendataan dilakukan terhadap anak di bawah 18 tahun ke bawah.
Baca juga: Semarang salurkan 400 tabung oksigen bantuan pengusaha
Bela menuturkan dari 334 anak yang kehilangan orang tua tersebut, terdiri atas 228 anak yatim, 101 anak piatu dan lima anak yatim piatu.
Ia mengatakan pendataan yang dilakukan ini untuk mengecek apakah yang bersangkutan sudah mendapatkan jaminan sosial atau belum.
"Tindak lanjut dari data yang diterima mau dicek anak-anak tersebut sudah mendapat jaminan sosial atau belum, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan sebagainya," katanya.
Ia berharap masa depan anak-anak tersebut bisa dibantu pemerintah, baik pendidikan maupun kesehatan.
Baca juga: Rerie serukan pemberlakuan norma baru agar COVID-19 terkendali
Baca juga: Edukasi tentang COVID-19 harus dioptimalkan untuk tekan angka kematian
"Pendataan sampai 10 Agustus 2021, sebanyak 334 anak kehilangan orang tuanya, meninggal terpapar COVID-19," kata Plt Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magelang Bela Pinarsi di Magelang, Senin.
Ia mengatakan data tersebut diperoleh dari laporan kecamatan yang tidak menyebutkan kapan meninggalnya. Pendataan dilakukan terhadap anak di bawah 18 tahun ke bawah.
Baca juga: Semarang salurkan 400 tabung oksigen bantuan pengusaha
Bela menuturkan dari 334 anak yang kehilangan orang tua tersebut, terdiri atas 228 anak yatim, 101 anak piatu dan lima anak yatim piatu.
Ia mengatakan pendataan yang dilakukan ini untuk mengecek apakah yang bersangkutan sudah mendapatkan jaminan sosial atau belum.
"Tindak lanjut dari data yang diterima mau dicek anak-anak tersebut sudah mendapat jaminan sosial atau belum, Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan sebagainya," katanya.
Ia berharap masa depan anak-anak tersebut bisa dibantu pemerintah, baik pendidikan maupun kesehatan.
Baca juga: Rerie serukan pemberlakuan norma baru agar COVID-19 terkendali
Baca juga: Edukasi tentang COVID-19 harus dioptimalkan untuk tekan angka kematian
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024