Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta tetap melarang sekolah menggelar pembelajaran tatap muka apalagi kota ini masih menyandang status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surakarta Etty Retnowati di Solo, Selasa, mengatakan sesuai dengan aturan kegiatan tersebut belum boleh dilakukan.

Ia menyatakan hal itu menanggapi SMP Al Irsyad Solo yang nekat melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka, Selasa (24/8).

Karena nekat menggelar PTM, Pemerintah Kota Surakarta harus melakukan swab tes antigen kepada para siswa yang saat itu sedang mengikuti kegiatan.

"Ini ada 50 yang masuk. Saya minta anak-anak untuk pulang tetapi ini masih menunggu swab," kata Etty.

Ia mengatakan dari pihak sekolah sendiri sebelumnya tidak melakukan konsultasi maupun koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Surakarta terkait penyelenggaraan kegiatan tersebut.

"Ini tadi katanya ada kegiatan hafalan, tetapi tetap belum boleh. Tunggu sampai PPKM Level 3. Kami paham ini keinginan orang tua, anak, guru, tetapi kita tetap harus mengikuti aturan. Kalau level masih 4, ya daring dulu," katanya.

Terkait hal tersebut, Kepala SMP Al Irsyad Arif Budi Santoso mengatakan langsung menghentikan kegiatan tatap muka yang diikuti oleh siswa kelas VII dan VIII itu.

"Jelas menghentikan, habis ini langsung kami suruh pulang. (Kegiatan tatap muka) baru kali ini selama pandemi, biasanya daring. Kalau hapalan lewat daring kan susah edukasinya," katanya.

Ia mengakui sebelum penyelenggaraan kegiatan tersebut tidak ada konsultasi yang dilakukan dari pihak sekolah kepada dinas terkait.

Sementara itu, diakuinya, tidak sedikit orang tua siswa yang menginginkan agar pembelajaran tatap muka segera dilaksanakan.

"Kalau desakan (dari orang tua agar segera PTM) ada, apalagi kami kan sekolah swasta, tetapi kami akan mengikuti aturan," katanya.