Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengingatkan para anak muda yang mulai merintis investasi untuk tidak terjebak saham "pompom" atau aksi “pompa” melalui tokoh berpengaruh (influencer) tidak bertanggungjawab di media sosial.

"Jangan terjebak dengan produk keuangan yang naik karena adanya aksi ‘pompa’ oleh sekelompok orang, atau saat ini marak dengan fenomena menggunakan influencer," kata Wapres dalam webinar Investasi Pasar Modal dalam Perspektif Islam yang diselenggarakan Fakultas Ekonomi dan Budaya Universitas Indonesia (UI) secara virtual, Sabtu.

Wapres juga mengimbau anak-anak muda untuk memanfaatkan teknologi informasi dan digital yang berkembang pesat saat ini, sebagai sarana untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.

"Dukungan teknologi digital yang memudahkan transaksi keuangan telah memberikan peluang bagi masyarakat untuk menjadi bagian pelaku pasar modal termasuk pasar modal syariah," katanya.



Pompom saham ialah praktik investasi saham yang direkomendasikan oleh influencer di media sosial. Tujuannya ialah untuk mengajak masyarakat membeli atau menjual saham yang seolah-olah menjanjikan keuntungan.

Kebanyakan influencer yang mengiklankan pompom saham tersebut belum memahami cara kerja di pasar modal, sehingga belum tentu rekomendasi tersebut berdasarkan analisa.

Oleh karena itu, Wapres mengingatkan kepada para anak muda untuk meningkatkan literasi mereka terhadap pasar modal, karena investasi tersebut mengandung risiko.

"Investasi di pasar modal mengandung risiko. Oleh karena itu, investor muda dan ritel juga harus meningkatkan pemahaman terhadap risiko-risiko yang ada," ujarnya.