Cegah bertambahnya COVID-19, Epidemiolog ingatkan disiplin penerapan prokes
Minggu, 31 Oktober 2021 18:37 WIB
Ahli Epidemiologi Lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto dr. Yudhi Wibowo. ANTARA/Dokumentasi Pribadi.
Purwokerto (ANTARA) - Ahli Epidemiologi Lapangan dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dr. Yudhi Wibowo mengingatkan bahwa disiplin penerapan protokol kesehatan harus tetap diperkuat dan jangan sampai kendur guna mencegah kembali terjadinya kenaikan kasus COVID-19.
"Saya khawatirkan ada penurunan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan seiring peningkatan mobilitas masyarakat dalam beberapa waktu terakhir pascapelonggaran," katanya di Purwokerto, Minggu.
Dia mengatakan pada saat ini berbagai aturan yang dibuat pemerintah terkait pencegahan penyebaran COVID-19 sudah sangat baik.
"Namun perlu diiringi juga penguatan pada tataran implementasi dengan cara pengawasan dan penertiban jika ada pelanggaran protokol kesehatan," katanya.
Dia mengingatkan agar pemerintah daerah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat hingga ke tingkat desa.
"Dengan demikian akan dapat mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir," katanya.
Baca juga: RSMS Purwokerto salurkan bantuan 1.000 kit pencegah COVID-19
Selain itu, kata dia, penguatan protokol kesehatan juga perlu diiringi dengan peningkatan cakupan vaksinasi, terutama pada kelompok rentan seperti lansia.
Yang juga tidak kalah penting, kata dia, adalah memperkuat praktik 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (penanganan) dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Dia juga menambahkan bahwa selama praktik 3T rendah, maka tren penurunan kasus dikhawatirkan menjadi indikator semu.
"Karena itu mari perkuat protokol kesehatan dan juga memperkuat praktik 3T dan ditambah lagi dengan meningkatkan cakupan vaksinasi" katanya.
Sementara itu, dia juga mengajak masyarakat untuk tetap membatasi mobilitas jika tidak ada keperluan yang mendesak.
"Meski tren kasus COVID-19 sedang menurun namun masyarakat perlu diingatkan untuk tetap mengurangi mobilitas di ruang publik. Jika harus mengunjungi ruang publik maka perlu mengoptimalkan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Menurut dia, aplikasi PeduliLindung sangat efektif untuk kepentingan pelacakan dan menekan penyebaran COVID-19.
"Aplikasi ini terbukti bisa mendata secara cepat aktivitas mobilitas penduduk dalam keadaan sehat maupun sakit. Jd sangat bermanfaat. Harus diimplementasikan di semua sektor yang terkait dengan aktivitas masyarakat," katanya.
Baca juga: Pelajar SMP di Purwokerto mulai dapatkan vaksin COVID-19
"Saya khawatirkan ada penurunan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan seiring peningkatan mobilitas masyarakat dalam beberapa waktu terakhir pascapelonggaran," katanya di Purwokerto, Minggu.
Dia mengatakan pada saat ini berbagai aturan yang dibuat pemerintah terkait pencegahan penyebaran COVID-19 sudah sangat baik.
"Namun perlu diiringi juga penguatan pada tataran implementasi dengan cara pengawasan dan penertiban jika ada pelanggaran protokol kesehatan," katanya.
Dia mengingatkan agar pemerintah daerah terus memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat hingga ke tingkat desa.
"Dengan demikian akan dapat mengingatkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan selama pandemi belum berakhir," katanya.
Baca juga: RSMS Purwokerto salurkan bantuan 1.000 kit pencegah COVID-19
Selain itu, kata dia, penguatan protokol kesehatan juga perlu diiringi dengan peningkatan cakupan vaksinasi, terutama pada kelompok rentan seperti lansia.
Yang juga tidak kalah penting, kata dia, adalah memperkuat praktik 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (penanganan) dalam rangka mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19.
Dia juga menambahkan bahwa selama praktik 3T rendah, maka tren penurunan kasus dikhawatirkan menjadi indikator semu.
"Karena itu mari perkuat protokol kesehatan dan juga memperkuat praktik 3T dan ditambah lagi dengan meningkatkan cakupan vaksinasi" katanya.
Sementara itu, dia juga mengajak masyarakat untuk tetap membatasi mobilitas jika tidak ada keperluan yang mendesak.
"Meski tren kasus COVID-19 sedang menurun namun masyarakat perlu diingatkan untuk tetap mengurangi mobilitas di ruang publik. Jika harus mengunjungi ruang publik maka perlu mengoptimalkan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Menurut dia, aplikasi PeduliLindung sangat efektif untuk kepentingan pelacakan dan menekan penyebaran COVID-19.
"Aplikasi ini terbukti bisa mendata secara cepat aktivitas mobilitas penduduk dalam keadaan sehat maupun sakit. Jd sangat bermanfaat. Harus diimplementasikan di semua sektor yang terkait dengan aktivitas masyarakat," katanya.
Baca juga: Pelajar SMP di Purwokerto mulai dapatkan vaksin COVID-19
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Wisnu Adhi Nugroho
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Pemkab Boyolali ajak masyarakat terapkan prokes selama liburan akhir tahun
27 December 2022 9:41 WIB, 2022
Cegah COVID-19, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat jaga prokes selama liburan Natal
20 December 2022 8:50 WIB, 2022
Jelang libur Natal, Pemkot Pekalongan ingatkan warga tetap jaga prokes
08 December 2022 15:09 WIB, 2022
Universitas Muria Kudus terapkan kuliah tatap muka secara penuh dengan prokes ketat
18 November 2022 13:52 WIB, 2022
Dinkes Boyolali minta masyarakat waspadai pergerakan naiknya kasus COVID-19
15 November 2022 14:07 WIB, 2022
Hari Kesehatan Nasional, Dinkes Boyolali ingatkan masyarakat tetap terapkan prokes
09 November 2022 8:56 WIB, 2022
Asa berantas stunting di tengah kebiasaan menjaga prokes selama pandemi
21 October 2022 17:18 WIB, 2022