Solo (ANTARA) - Musyawarah Nasional (Munas) III Persatuan Perangkat Desa (PPD) RI yang diselenggarakan di Surakarta mengangkat isu konservasi air untuk memastikan ketersediaan sumber daya alam tersebut mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.

Ketua Umum PPD RI Totok Haryanto pada acara munas di Solo, Kamis, mengatakan salah satu solusi atas masalah konservasi air tersebut yakni dengan media pohon bambu.

Menurut dia, pencanangan penanaman pohon bambu tersebut dianggap penting karena melihat kondisi lingkungan yang ada saat ini.

Ia mengatakan keberadaan pohon bambu bisa menjadikan sumber air tetap terjaga dan berguna bagi masyarakat.

Apalagi, dikatakannya, pembangunan lahan menjadi pemukiman warga memberikan dampak pada berkurangnya sumber air yang tersedia.

Ia optimistis dengan program tersebut ketersediaan sumber daya air bisa terjaga sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dengan pencanangan ini maka konservasi sumber air akan lebih terjaga mengingat daya serap pohon bambu terhadap air dinilai paling bagus dibandingkan jenis pohon lainnya," katanya.

Ia mengatakan untuk gerakan massal penanaman bambu tersebut dimulai dari Jawa Tengah.

"Berbagai jenis yang penting bambu akan jadi sumber air. Manfaatnya bisa digunakan untuk macam-macam seperti kerajinan dan bahan bangunan," katanya.

Sementara itu, sebagai langkah awal pihaknya sudah menanam sebanyak 4.000 batang bambu di wilayah Kabupaten Karanganyar. Ia berharap langkah serupa bisa diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.