Awali tanam tembakau, petani Temanggung gelar ritual among tebal
Selasa, 15 Maret 2022 15:47 WIB
Sejumlah petani membawa tumpeng nasi pada ritual among tebal di Tuk Budoyo, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Selasa (15/3/2022). ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Ratusan petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa, menggelar ritual "among tebal" untuk mengawali penanaman tembakau tahun 2022 di tiga titik, yakni Tuk Budoyo, Embung Bansari, dan Benteng Satam.
Dalam ritual among tebal tersebut petani mengenakan pakaian tradisional dan membawa nasi tumpeng, ingkung ayam, jajan pasar, dan berbagai makanan tradisional ke lokasi kegiatan.
Setelah dilakukan doa bersama, nasi tumpeng dan jajan pasar tersebut dimakan bersama-sama, dilanjutkan penanaman sejumlah bibit tembakau di salah satu lahan petani.
Ketua Panitia Among Tebal di Tuk Budoyo, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Yamuhadi mengatakan ritaul among tebal di lokasi wisata Tuk Budoyo diikuti petani dari empat kecamatan di lereng Gunung Sumbing, yakni Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo dan Bulu.
Kemudian among tebal di Embung Bansari diikuti petani tembakau di kawasan Gunung Sindoro dan among tebal di Benteng Satam diselenggarakan petani di kawasan Gunung Prau.
Yamuhadi menuturkan dalam among tebal kali ini dilakukan dzikir dan doa bersama dengan harapan semoga masa tanam tembakau tahun 2022 hasilnya lebih baik dari tahun 2021.
Tokoh pertembakauan dari Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Sutopo mengatakan ritual untuk menandai penanaman awal tembakau di musim tahun 2022.
"Kami berdoa, semoga Allah dapat mengabulkan harapan dan ikhtiar petani, cuaca bagus dan hasil optimal dan harga mahal," katanya.
Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah agar perusahaan rokok untuk menyerap tembakau nasional secara optimal. Selain itu juga ada kaji ulang cukai rokok yang terus naik, karena berdampak pada turunnya penyerapan tembakau rakyat.
Seorang petani Suamin (48) berharap Allah mengabulkan doa para petani sehingga nanti panen tembakau baik dan harga menguntungkan petani.
Ia berharap nanti harga tembakau bisa laku minimal Rp100 ribu per kilogram untuk grade C, kemudian grade D Rp150.000 per kilogram dan grade F di atas Rp200.000 per kilogram.
"Harapan tentu harga menguntungkan petani dan hasil panen terserap semua oleh pabrik rokok sehingga meningkat kesejahteraan petani," katanya.
Dalam ritual among tebal tersebut petani mengenakan pakaian tradisional dan membawa nasi tumpeng, ingkung ayam, jajan pasar, dan berbagai makanan tradisional ke lokasi kegiatan.
Setelah dilakukan doa bersama, nasi tumpeng dan jajan pasar tersebut dimakan bersama-sama, dilanjutkan penanaman sejumlah bibit tembakau di salah satu lahan petani.
Ketua Panitia Among Tebal di Tuk Budoyo, Desa Losari, Kecamatan Tlogomulyo, Yamuhadi mengatakan ritaul among tebal di lokasi wisata Tuk Budoyo diikuti petani dari empat kecamatan di lereng Gunung Sumbing, yakni Selopampang, Tembarak, Tlogomulyo dan Bulu.
Kemudian among tebal di Embung Bansari diikuti petani tembakau di kawasan Gunung Sindoro dan among tebal di Benteng Satam diselenggarakan petani di kawasan Gunung Prau.
Yamuhadi menuturkan dalam among tebal kali ini dilakukan dzikir dan doa bersama dengan harapan semoga masa tanam tembakau tahun 2022 hasilnya lebih baik dari tahun 2021.
Tokoh pertembakauan dari Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Sutopo mengatakan ritual untuk menandai penanaman awal tembakau di musim tahun 2022.
"Kami berdoa, semoga Allah dapat mengabulkan harapan dan ikhtiar petani, cuaca bagus dan hasil optimal dan harga mahal," katanya.
Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah agar perusahaan rokok untuk menyerap tembakau nasional secara optimal. Selain itu juga ada kaji ulang cukai rokok yang terus naik, karena berdampak pada turunnya penyerapan tembakau rakyat.
Seorang petani Suamin (48) berharap Allah mengabulkan doa para petani sehingga nanti panen tembakau baik dan harga menguntungkan petani.
Ia berharap nanti harga tembakau bisa laku minimal Rp100 ribu per kilogram untuk grade C, kemudian grade D Rp150.000 per kilogram dan grade F di atas Rp200.000 per kilogram.
"Harapan tentu harga menguntungkan petani dan hasil panen terserap semua oleh pabrik rokok sehingga meningkat kesejahteraan petani," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024