Pelaku penyalahgunaan BBM subsidi di Pati rugikan negara miliaran rupiah
Selasa, 24 Mei 2022 17:43 WIB
f (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif.)
Pati (ANTARA) - Polri berhasil mengungkap dugaan penyimpangan BBM bersubsidi jenis solar di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Puluhan ton solar disita berikut sejumlah barang bukti lain seperti mobil tangki.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi menambahkan dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi mengamankan kapal tanker yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk mengungkap koneksi dengan yang di Jakarta.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Dir Tipidter Bareskrim) Polri mengungkap penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan barang bukti 25 ton solar dan sejumlah mobil pengangkut solar.
Kapolda melanjutkan, terhadap dua perusahaan penyalur solar nonsubsidi PT Razka Pradipta Energi dan PT Aldi Perkasa Energi akan dilakukan penyidikan dan pengungkapan kasus itu hingga tuntas untuk memberikan efek jera. Polri tidak tidak main-main dalam rangka menindaklanjuti perintah Kapolri terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Para pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi ditangkap pada 18 Mei 2022 di Kabupaten Pati yang tersebar di tiga tempat kejadian perkara (TKP). Di antaranya TKP pertama di gudang di Jalan Pati-Gembong, Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, TKP kedua di gudang di Jalan Juwana - Pucakwangi, Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan, dan TKP ketiga mengamankan mobil Isuzu Elf di Jalan Juwana Puncakwangi Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan.
Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak 12 orang dengan peran masing-masing tersangka yang berbeda-beda. Sedangkan barang bukti lain yang diamankan di Pati ada tiga unit mobil tangki warna putih biru, empat unit mobil yang dimodifikasi, dan sejumlah bak penampung solar.
Solar tersebut dijual kembali dengan harga di bawah harga solar industri, yakni antara Rp10.000 hingga Rp11.000 per liter. Sedangkan keuntungan yang diperoleh berkisar Rp4.000 hingga Rp5.000 per liter.
Dalam setiap harinya perusahaan tersebut dapat mengangkut BBM solar sekitar 10.000 liter hingga 15.000 liter, dan aksinya itu sudah berlangsung sejak tahun 2021. Sedangkan kerugian negara ditaksir bisa mencapai Rp4 miliar lebih.
Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap Kapal Tanker Permata Nusantara V di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta karena diketahui mengangkut BBM solar sebanyak 499.000 liter.
Kapolda Jateng Irjen Pol. Ahmad Luthfi menambahkan dalam pengungkapan kasus tersebut, polisi mengamankan kapal tanker yang nantinya akan dikembangkan lagi untuk mengungkap koneksi dengan yang di Jakarta.
Sebelumnya, Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Dir Tipidter Bareskrim) Polri mengungkap penyalahgunaan BBM jenis solar bersubsidi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan barang bukti 25 ton solar dan sejumlah mobil pengangkut solar.
Kapolda melanjutkan, terhadap dua perusahaan penyalur solar nonsubsidi PT Razka Pradipta Energi dan PT Aldi Perkasa Energi akan dilakukan penyidikan dan pengungkapan kasus itu hingga tuntas untuk memberikan efek jera. Polri tidak tidak main-main dalam rangka menindaklanjuti perintah Kapolri terkait penyalahgunaan BBM bersubsidi yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Para pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi ditangkap pada 18 Mei 2022 di Kabupaten Pati yang tersebar di tiga tempat kejadian perkara (TKP). Di antaranya TKP pertama di gudang di Jalan Pati-Gembong, Kelurahan Muktiharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, TKP kedua di gudang di Jalan Juwana - Pucakwangi, Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan, dan TKP ketiga mengamankan mobil Isuzu Elf di Jalan Juwana Puncakwangi Desa Dukuhmulyo, Kecamatan Jakenan.
Jumlah tersangka yang ditangkap sebanyak 12 orang dengan peran masing-masing tersangka yang berbeda-beda. Sedangkan barang bukti lain yang diamankan di Pati ada tiga unit mobil tangki warna putih biru, empat unit mobil yang dimodifikasi, dan sejumlah bak penampung solar.
Solar tersebut dijual kembali dengan harga di bawah harga solar industri, yakni antara Rp10.000 hingga Rp11.000 per liter. Sedangkan keuntungan yang diperoleh berkisar Rp4.000 hingga Rp5.000 per liter.
Dalam setiap harinya perusahaan tersebut dapat mengangkut BBM solar sekitar 10.000 liter hingga 15.000 liter, dan aksinya itu sudah berlangsung sejak tahun 2021. Sedangkan kerugian negara ditaksir bisa mencapai Rp4 miliar lebih.
Kepolisian juga melakukan penyelidikan terhadap Kapal Tanker Permata Nusantara V di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta karena diketahui mengangkut BBM solar sebanyak 499.000 liter.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pertamina Patra Niaga turunkan harga Pertamax Series dan Dex Series per 1 Oktober 2024
01 October 2024 13:33 WIB
Mobil terbakar di SPBU KUD Bumirejo ungkap dugaan kasus penyimpangan BBM subsidi
21 September 2024 16:24 WIB
Pertamina Patra Niaga JBT catat kenaikan konsumsi BBM dan LPG di libur Maulid Nabi
19 September 2024 15:43 WIB
Inisiatif pertumbuhan dan integrasi infrastruktur gas bumi nasional jaga kinerja PGN semester I 2024
18 September 2024 17:45 WIB
Terpopuler - Hukum dan Kriminal
Lihat Juga
Kos-kosan di Kelurahan Mewek Purbalingga jadi lokasi prostitusi daring, polisi tangkap dua orang
13 November 2024 15:16 WIB