Shin Tae-yong minta maaf
Kamis, 2 Juni 2022 4:45 WIB
Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong (kiri), dan pemain sayap skuadnya, Saddil Ramdani, memberikan keterangan dalam konferensi pers sesudah laga persahabatan FIFA kontra Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu (1/6/2022). Pertandingan itu berakhir dengan skor imbang 0-0. ANTARA/Michael Siahaan
Bandung (ANTARA) - Pelatih tim nasional Indonesia, Shin Tae-yong, meminta maaf kepada suporter setelah skuadnya diimbangi Bangladesh tanpa gol dalam laga persahabatan FIFA di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu malam (1/6).
“Kami tidak bisa memberikan hasil yang bagus. Saya mohon maaf,” ujar dia saat konferensi pers usai pertandingan.
Penyesalan pelatih asal Korea Selatan itu bertambah lantaran melihat dukungan maksimal oleh para pendukung dari tribun penonton.
Nyaris sepanjang 90 menit mereka bernyanyi, melantunkan yel-yel diiringi musik dan tepukan tangan. Para pendukung sangat antusias karena itu menjadi pertandingan pertama timnas Indonesia dengan penonton di stadion saat pandemi Covid-19.
“Dukungan dari suporter itu sangat keren. Seharusnya kami pun bisa menunjukkan performa serupa. Namun ternyata tidak bisa. Saya sekali meminta maaf, sekaligus terima kasih kepada masyarakat Indonesia,” tutur dia.
Shin mengakui timnya tidak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. Seharusnya, menurut pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu, Indonesia dapat memenangkan pertandingan dengan selisih gol yang jauh dari lawan.
“Memang pertandingan itu berstatus persahabatan. Akan tetapi, laga tersebut tetap saja uji coba sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait. Seharusnya kami bisa menang dengan selisih tiga atau empat gol untuk membahagiakan suporter,” kata pria berusia 52 tahun tersebut.
Timnas Indonesia sejatinya tampil dominan dalam laga melawan Bangladesh. Skuad “Garuda” setidak-tidaknya mempunyai empat peluang emas, tetapi semuanya dapat digagalkan kiper lawan, Anisur Rahman sehingga pertandingan berakhir seri 0-0.
Sementara pemain sayap timnas Indonesia, Saddil Ramdani, menegaskan dia dan rekan-rekannya sudah berusaha maksimal pada pertandingan itu. “Kami sudah menjalankan instruksi pelatih. Akan tetapi, inilah sepakbola. Kita tidak bisa memprediksi siapa yang akan menang. Pelatih selalu menguatkan kami, secara mental maupun ketika bertanding. Semoga kami terus berkembang ke depan,” tutur Ramdani.
Berikutnya, timnas Indonesia akan kembali ke Jakarta untuk bersiap terbang menuju Kuwait. Di sana, skuad “Garuda” akan menjalani pertandingan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022. Selain Indonesia, grup itu dihuni tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal.
“Kami tidak bisa memberikan hasil yang bagus. Saya mohon maaf,” ujar dia saat konferensi pers usai pertandingan.
Penyesalan pelatih asal Korea Selatan itu bertambah lantaran melihat dukungan maksimal oleh para pendukung dari tribun penonton.
Nyaris sepanjang 90 menit mereka bernyanyi, melantunkan yel-yel diiringi musik dan tepukan tangan. Para pendukung sangat antusias karena itu menjadi pertandingan pertama timnas Indonesia dengan penonton di stadion saat pandemi Covid-19.
“Dukungan dari suporter itu sangat keren. Seharusnya kami pun bisa menunjukkan performa serupa. Namun ternyata tidak bisa. Saya sekali meminta maaf, sekaligus terima kasih kepada masyarakat Indonesia,” tutur dia.
Shin mengakui timnya tidak tampil maksimal dalam pertandingan tersebut. Seharusnya, menurut pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu, Indonesia dapat memenangkan pertandingan dengan selisih gol yang jauh dari lawan.
“Memang pertandingan itu berstatus persahabatan. Akan tetapi, laga tersebut tetap saja uji coba sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait. Seharusnya kami bisa menang dengan selisih tiga atau empat gol untuk membahagiakan suporter,” kata pria berusia 52 tahun tersebut.
Timnas Indonesia sejatinya tampil dominan dalam laga melawan Bangladesh. Skuad “Garuda” setidak-tidaknya mempunyai empat peluang emas, tetapi semuanya dapat digagalkan kiper lawan, Anisur Rahman sehingga pertandingan berakhir seri 0-0.
Sementara pemain sayap timnas Indonesia, Saddil Ramdani, menegaskan dia dan rekan-rekannya sudah berusaha maksimal pada pertandingan itu. “Kami sudah menjalankan instruksi pelatih. Akan tetapi, inilah sepakbola. Kita tidak bisa memprediksi siapa yang akan menang. Pelatih selalu menguatkan kami, secara mental maupun ketika bertanding. Semoga kami terus berkembang ke depan,” tutur Ramdani.
Berikutnya, timnas Indonesia akan kembali ke Jakarta untuk bersiap terbang menuju Kuwait. Di sana, skuad “Garuda” akan menjalani pertandingan Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 pada 8-14 Juni 2022. Selain Indonesia, grup itu dihuni tuan rumah Kuwait, Yordania, dan Nepal.
Pewarta : Michael Siahaan
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Daftar nama pemain timnas hadapi Jepang dan Arab Saudi, Sayuri bersaudara kembali dipanggil
13 November 2024 12:18 WIB
Khong Guan Grup luncurkan "Sejuta Bola Superco Untuk Indonesia" tahun ketiga
11 November 2024 13:29 WIB