Pemkab Batang waspadai pergerakan Khilafatul Muslimin
Jumat, 10 Juni 2022 20:12 WIB
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata saat kegiatan sosialisasi kerukunan umat beragama. (ANTARA/Dok. Pribadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mewaspadai pergerakan organisasi keagamaan Khilafatul Muslimin yang bertujuan ingin mengubah ideologi negara Indonesia.
"Berdasar hasil pantauan intelijen, pergerakan Khilafatul Muslimin sampai sekarang belum ada. Akan tetapi kami akan terus mewaspadai pergerakan organisasi keagamaan tersebut," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata di Batang, Jumat.
Menurut dia, pihaknya segera menggelar rapat koordinasi dengan Polres Batang, Kodim 0736/Batang, dan Kantor Kementerian Agama Batang untuk melakukan pemetaan wilayah keberadaan organisasi Khilafatul Muslimin.
"Kami juga akan mengumpulkan ormas resmi untuk meminta masukan deteksi dan pencegahan dini. Ini sebagai 'early warning system' agar jangan sampai Khilafatul Muslimi masuk di Batang," katanya.
Baca juga: Polisi : Khilafatul Muslimin bertentangan dengan Pancasila
Agung Wisnu mengungkapkan bahwa sesuai sejarah seperti Negara Islam Indonesia (NII), termasuk Gerakan Fajar Nusantara tidak ada di Kabupaten Batang.
"Prediksi saya, NII dan Gerakan Fajar Nusantara kalau melihat sejarahnya di Kabupaten Batang itu tidak ada dan semoga tidak masuk ke daerah itu," katanya.
Ia mengimbau masyarakat mengikuti kajian Islam yang diyakini dan sudah jelas berideologi Pancasila, cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
"Jika organisasi Islam yang masih meragukan kami minta masyarakat tidak usah mengikuti ajarannya, apalagi pengajiannya banyak menghujat pada negara, terutama pada dasar negara," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap pimpinan Khilafatul Muslimin
Baca juga: Konvoi Khilafatul Muslimin di Brebes, polisi tetapkan tiga tersangka
Baca juga: NU Sokaraja Banyumas tolak Khilafatul Muslimin
"Berdasar hasil pantauan intelijen, pergerakan Khilafatul Muslimin sampai sekarang belum ada. Akan tetapi kami akan terus mewaspadai pergerakan organisasi keagamaan tersebut," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kabupaten Batang Agung Wisnu Barata di Batang, Jumat.
Menurut dia, pihaknya segera menggelar rapat koordinasi dengan Polres Batang, Kodim 0736/Batang, dan Kantor Kementerian Agama Batang untuk melakukan pemetaan wilayah keberadaan organisasi Khilafatul Muslimin.
"Kami juga akan mengumpulkan ormas resmi untuk meminta masukan deteksi dan pencegahan dini. Ini sebagai 'early warning system' agar jangan sampai Khilafatul Muslimi masuk di Batang," katanya.
Baca juga: Polisi : Khilafatul Muslimin bertentangan dengan Pancasila
Agung Wisnu mengungkapkan bahwa sesuai sejarah seperti Negara Islam Indonesia (NII), termasuk Gerakan Fajar Nusantara tidak ada di Kabupaten Batang.
"Prediksi saya, NII dan Gerakan Fajar Nusantara kalau melihat sejarahnya di Kabupaten Batang itu tidak ada dan semoga tidak masuk ke daerah itu," katanya.
Ia mengimbau masyarakat mengikuti kajian Islam yang diyakini dan sudah jelas berideologi Pancasila, cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
"Jika organisasi Islam yang masih meragukan kami minta masyarakat tidak usah mengikuti ajarannya, apalagi pengajiannya banyak menghujat pada negara, terutama pada dasar negara," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap pimpinan Khilafatul Muslimin
Baca juga: Konvoi Khilafatul Muslimin di Brebes, polisi tetapkan tiga tersangka
Baca juga: NU Sokaraja Banyumas tolak Khilafatul Muslimin
Pewarta : Kutnadi
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024