Pemkab Temanggung jaga kemurnian tembakau varietas kemloko
Jumat, 15 Juli 2022 19:55 WIB
Seorang petani di lereng Gunung Sumbing Kabupaten Temanggung merawat tanaman tembakau. ANTARA/Heru Suyitno
Temanggung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Temanggung mengimbau kepada para petani untuk tetap mempertahankan kemurnian tembakau khas Temanggung, yakni varietas kemloko.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat, mengatakan Temanggung yang dikenal sebagai sentra produksi tembakau dengan rata-rata jumlah produksi 14 ribu ton per tahun terus berupaya mempertahankan dan menjaga kekhasan varietas kemloko.
Seperti diketahui, kemloko adalah bibit tembakau khas Temanggung dengan karakteristik beraroma tinggi dan kadar nikotin tinggi.
Guna menjaga potensi varietas tersebut, Pemkab Temanggung berkomitmen untuk mengembangkan bibit kemloko. Upaya pengembangan dan penelitian pertanian yang dilakukan oleh Pemkab Temanggung telah melahirkan varietas kemloko 5 dan kemloko 6 yang merupakan bibit unggul.
"Konsentrasi Pemkab Temanggung adalah mempertahankan kualitas. Oleh karena itu, kami selalu imbau kepada petani tembakau agar tidak mencampur tembakau Temanggung dengan tembakau luar daerah karena kualitasnya pasti akan menurun," katanya.
Ia berharap industri rokok agar dapat memberikan harga yang pantas sesuai dengan keunggulan kualitas tembakau Temanggung.
"Mohon agar diberi penghargaan yang lebih tinggi kepada petani yang telah menjaga kemurnian varietas tembakaunya," katanya.
Menurut dia, Pemkab Temanggung terus konsisten melakukan pendampingan, terutama pada masa tanam melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan memberikan bantuan bibit serta varian pupuk fertila dan pupuk KNO3.
Selanjutnya, dalam bidang pengolahan hasil Pemkab Temanggung memiliki Gugus Tugas Pertembakauan yang tugas dan tanggung jawabnya untuk mempertahankan kualitas dan mengatasi permasalahan yang muncul di bidang perdagangan pertembakauan.
Selain meningkatkan pendampingan kepada petani, Khadziq bersama jajaran juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.
Menurut dia, regulasi dan kebijakan di tingkat nasional turut mempengaruhi kondisi ekosistem pertembakauan. Apalagi mengingat pasar pertembakauan adalah oligopsoni yang sangat mempengaruhi kompetisi harga. Belum lagi ditambah faktor alam (cuaca) hingga situasi inflasi saat ini.
Banyak yang menyebutkan kesejahteraan petani tembakau juga dipengaruhi oleh langkah atau upaya pengembangan peruntukan tembakau untuk industri lain selain rokok atau kretek seperti industri medis dan kecantikan.
"Tetapi menurut saya sebenarnya masalah kesejahteraan petani tembakau juga tidak terlepas dari kebijakan atau regulasi nasional. Seperti peraturan pemerintah dan WHO yang membatasi produk-produk turunan tembakau, kadar nikotin dibatasi, kadar tar dibatasi dan bahkan ruang publik, area merokok juga pembatasan ruang promosi yang terus menjadi kontroversi," katanya.
Dampaknya juga di hulu, petani tembakau juga semakin sulit. Ditambah lagi hampir setiap tahun cukai tembakau selalu mengalami kenaikan, yang berujung mengakibatkan petani semakin terjepit,” Bupati Al Khadziq menjelaskan.
Oleh karena itu kepada seluruh ekosistem pertembakauan, Bupai Al Khadziq berharap bisa terus dilakukan inovasi-inovasi di bidang pertembakauan agar petani dapat kembali percaya diri menanam tembakau.
Apalagi tahun ini, petani tembakau menghadapi tantangan berat berupa perubahan iklim yang berdampak pada pelambatan masa tanam.
"Sudah memasuki bulan Juli, tetapi setiap hari masih hujan terus. Kondisi cuaca ini menyulitkan petani tembakau sehingga mereka harus tambal sulam yang mengakibatkan biaya produksi meningkat berkali lipat," katanya.
Ia memohon kepada para pelaku industri pertembakauan agar dapat menjaga standarisasi harga tembakau. Dia juga memohon kepada pemerintah pusat untuk meniadakan opsi kenaikan cukai tembakau.
"Begitu juga dengan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk daerah penghasil bahan baku seperti Temanggung ini mohon pemerintah memberikan penambahan porsi sehingga kami bisa lebih maksimal melakukan pembinaan kepada petani," katanya.
Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat, mengatakan Temanggung yang dikenal sebagai sentra produksi tembakau dengan rata-rata jumlah produksi 14 ribu ton per tahun terus berupaya mempertahankan dan menjaga kekhasan varietas kemloko.
Seperti diketahui, kemloko adalah bibit tembakau khas Temanggung dengan karakteristik beraroma tinggi dan kadar nikotin tinggi.
Guna menjaga potensi varietas tersebut, Pemkab Temanggung berkomitmen untuk mengembangkan bibit kemloko. Upaya pengembangan dan penelitian pertanian yang dilakukan oleh Pemkab Temanggung telah melahirkan varietas kemloko 5 dan kemloko 6 yang merupakan bibit unggul.
"Konsentrasi Pemkab Temanggung adalah mempertahankan kualitas. Oleh karena itu, kami selalu imbau kepada petani tembakau agar tidak mencampur tembakau Temanggung dengan tembakau luar daerah karena kualitasnya pasti akan menurun," katanya.
Ia berharap industri rokok agar dapat memberikan harga yang pantas sesuai dengan keunggulan kualitas tembakau Temanggung.
"Mohon agar diberi penghargaan yang lebih tinggi kepada petani yang telah menjaga kemurnian varietas tembakaunya," katanya.
Menurut dia, Pemkab Temanggung terus konsisten melakukan pendampingan, terutama pada masa tanam melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan memberikan bantuan bibit serta varian pupuk fertila dan pupuk KNO3.
Selanjutnya, dalam bidang pengolahan hasil Pemkab Temanggung memiliki Gugus Tugas Pertembakauan yang tugas dan tanggung jawabnya untuk mempertahankan kualitas dan mengatasi permasalahan yang muncul di bidang perdagangan pertembakauan.
Selain meningkatkan pendampingan kepada petani, Khadziq bersama jajaran juga berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.
Menurut dia, regulasi dan kebijakan di tingkat nasional turut mempengaruhi kondisi ekosistem pertembakauan. Apalagi mengingat pasar pertembakauan adalah oligopsoni yang sangat mempengaruhi kompetisi harga. Belum lagi ditambah faktor alam (cuaca) hingga situasi inflasi saat ini.
Banyak yang menyebutkan kesejahteraan petani tembakau juga dipengaruhi oleh langkah atau upaya pengembangan peruntukan tembakau untuk industri lain selain rokok atau kretek seperti industri medis dan kecantikan.
"Tetapi menurut saya sebenarnya masalah kesejahteraan petani tembakau juga tidak terlepas dari kebijakan atau regulasi nasional. Seperti peraturan pemerintah dan WHO yang membatasi produk-produk turunan tembakau, kadar nikotin dibatasi, kadar tar dibatasi dan bahkan ruang publik, area merokok juga pembatasan ruang promosi yang terus menjadi kontroversi," katanya.
Dampaknya juga di hulu, petani tembakau juga semakin sulit. Ditambah lagi hampir setiap tahun cukai tembakau selalu mengalami kenaikan, yang berujung mengakibatkan petani semakin terjepit,” Bupati Al Khadziq menjelaskan.
Oleh karena itu kepada seluruh ekosistem pertembakauan, Bupai Al Khadziq berharap bisa terus dilakukan inovasi-inovasi di bidang pertembakauan agar petani dapat kembali percaya diri menanam tembakau.
Apalagi tahun ini, petani tembakau menghadapi tantangan berat berupa perubahan iklim yang berdampak pada pelambatan masa tanam.
"Sudah memasuki bulan Juli, tetapi setiap hari masih hujan terus. Kondisi cuaca ini menyulitkan petani tembakau sehingga mereka harus tambal sulam yang mengakibatkan biaya produksi meningkat berkali lipat," katanya.
Ia memohon kepada para pelaku industri pertembakauan agar dapat menjaga standarisasi harga tembakau. Dia juga memohon kepada pemerintah pusat untuk meniadakan opsi kenaikan cukai tembakau.
"Begitu juga dengan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk daerah penghasil bahan baku seperti Temanggung ini mohon pemerintah memberikan penambahan porsi sehingga kami bisa lebih maksimal melakukan pembinaan kepada petani," katanya.
Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Hashim Djojohadikusumo pikat pendanaan hijau EUR 1,2 miliar untuk sektor kelistrikan
14 November 2024 21:08 WIB