"Daerah seperti inikan banyak di Jateng misalnya di Banyumas ini, Banjarnegara, Purbalingga, Temanggung dan daerah pegunungan lain yang memiliki sumber air melimpah. Ini bisa dikembangkan dan tujuan akhirnya membuat petani lebih sejahtera," kata Ganjar saat melihat pengembangan mina padi yang dilakukan oleh kelompok petani di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Senin.
Menurut Ganjar, konsep mina padi yang dilakukan petani Panembangan sudah tepat, apalagi daerah itu termasuk daerah pegunungan dengan air yang cukup banyak.
"Area ini airnya banyak banget, maka kalau bisa dikombinasikan untuk mengoptimalkan pertanian akan sangat bagus. Kalau dulu orang hanya tanam padi, sekarang mereka dapat tambahan dari ikan dan hasilnya luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Petani melon asal Desa Besito Kudus pilih sistem hidroponik karena lebih lezat
"Bahkan kalau ada tanaman liar yang tumbuh, juga dimakan ikan. Jadi gak perlu matun kata mereka," katanya.
Terkait dengan rencana replikasi konsep mina padi, Ganjar juga meminta jajarannya menyiapkan para penyuluh untuk melakukan pendampingan.
Baca juga: BMKG imbau petani tembakau perhatikan cuaca
Mayoritas petani di Desa Panembangan telah menerapkan konsep mina padi yakni menanam padi sekaligus menebar benih ikan di sawah sejak 2001.
Ia mengungkapkan hasil panen padi dengan konsep mina padi per hektarenya bertambah 6 kuintal atau hasil jual padi rata-rata mendapatkan Rp27 juta tiap 1 hektare.
"Itu baru dari padi, belum dari ikan. Per hektare biasanya kami dapat 1,2 ton ikan. Per kilogramnya dijual Rp22.000. Jadi total pendapatan dari jual padi dan ikan rata-rata per hektare Rp50 jutaan. Tentu ini membuat petani lebih sejahtera karena sebelumnya tidak sebanyak itu," ujarnya.(LHP)
Baca juga: Petani Cilacap manfaatkan sawah tadah hujan budi daya hortikultura
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ganjar minta mina padi direplikasi tingkatkan penghasilan petani