Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menargetkan proyek pembangunan tanggul banjir dan rob di Slamaran-Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara selesai pada September 2023 atau awal Oktober 2023.

Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menyakini progres proyek pembangunan tanggul di Slamaran-Degayu sesuai dengan komitmen Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana.

"Target dari BBWS Pemali-Juana untuk pembangunan tanggul ini selesai September 2023 atau awal Oktober 2023. Semoga dengan adanya pembangunan tanggul ini berpengaruh signifikan terhadap penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan," katanya.

Menurut dia, saat ini progres pembangunan tanggul banjir dan rob di Slamaran-Degayu sudah mencapai 28 persen sehingga diperkirakan proyek ini dapat selesai sesuai jadwal.

Selanjutnya, kata dia, Balai Besar Wilayah Sungai Pemalai-Juana akan berkonsentrasi pada pencegahan penurunan muka tanah dan lainnya.

Pelaksana Teknis Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana Agus Supriyanto mengatakan pada paket 2 ini sudah mencapai sekitar 25 persen sehingga kegiatan dilakukan pada peninggian tanah.

"Alhamdulillah tidak ada kendala dan warga pun di sini mendukung. Kami menargetkan proyek pembangunan tanggul selesai September 2023," katanya.

Agus Supriyanto berharap dengan dibangunnya tanggul penahan rob dan banjir ini, wilayah Kota Pekalongan bisa bebas dari bencana alam itu.

"Adapun berkaitan dengan tanggul yang dibuat yakni setinggi 3,3 meter dengan panjang 175 meter di Cemorosewu dan sebelahnya 800 meter," katanya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan berharap Blue Deal solusi penanganan rob
Baca juga: Pengungsi banjir Kota Pekalongan bertambah jadi 171 orang
Baca juga: 105 warga Pekalongan mengungsi akibat banjir