Semarang (ANTARA) - Program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina berupa Kawasan Konservasi Mangrove Japati (SIMANJA) menjadi tempat pembelajaran bagi Sekolah Adiwiyata tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cilacap.

Setidaknya 30 orang guru Adiwiyata dari beberapa SMP di Kabupaten Cilacap terlibat dalam peningkatan kompetensi dan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Jumat (23/9) dan kegiatan berlangsung di area Wisata SIMANJA (Konservasi Mangrove Jagapati), Jagapati, Kutawaru, Cilacap.

Hadir pada kegiatan tersebut, Hanung Kurniawan selaku Supervisor Health Safety Security Environment (HSSE) Integrated Terminal Cilacap PT Pertamina Patra Niaga mengatakan pelestarian kawasan mangrove membutuhkan keterlibatan dari seluruh elemen masyarakat, tanpa terkecuali kepada generasi penerus agar pelestariannya dapat dilakukan secara berkelanjutan. 

“Kami ingin menanamkan rasa cinta dan juga pengetahuan kepada adik-adik di bangku sekolah untuk ikut menjaga kelestarian alam sekitar, utamanya adalah kawasan mangrove yang ada di wilayah Kabupaten Cilacap,” katanya.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga bagikan jaket keselamatan untuk nelayan di Tegal

Hanung menekankan pentingnya pendidikan mangrove untuk dijalankan di bangku sekolah sebagai upaya mitigasi bencana di area pesisir.

“Selain dapat menahan debit air laut yang semakin meningkat akibat dari pemanasan iklim global, konservasi mangrove juga dapat menjadi salah satu upaya mitigasi bencana di area pesisir. Untuk itu para pelajar sebagai generasi penerus nantinya harus mulai memahami hal tersebut,” jelas Hanung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap Sri Murniyati yang juga hadir pada kesempatan tersebut mengapresiasi upaya yang dijalankan Pertamina.

“Harapanya kegiatan ini dapat memotivasi setiap sekolah untuk mengintegrasikan konservasi mangrove dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di sekolah hingga dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran lainnya,” kata Murni.

Baca juga: Hadir di Sukoharjo Expo, Masyarakat antusias daftar Program Subsidi Tepat

Dukungan juga disampaikan oleh Lurah Kutawaru Slamet yang mengatakan pembelajaran mangrove akan semakin menghidupkan Kawasan Konservasi Mangrove SIMANJA di wilayahnya.

“Tidak hanya dapat menjaga ekosistem mangrove, tapi juga memberikan dampak manfaat bagi warga kami yang merupakan pengelola Kawasan Mangrove SIMANJA. Dengan demikian jumlah kunjungan ke lokasi mangrove akan meningkat,” kata Slamet.

Secara terpisah, Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga Brasto Galih Nugroho menjelaskan kegiatan konservasi mangrove yang dijalankan Pertamina, mulai dari pemeliharaan ekosistem hingga penanaman pengetahuan pada aspek pendidikan merupakan komitmen Pertamina terhadap ESG (Environment, Social, Governance).
  
“Selain itu program ini juga mendukung pemerintah khususnya dalam berkontribusi terhadap pencapaian Sustainable Development Goas (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), utamanya pada poin 4 (Pendidikan Berkualitas), poin 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), poin 13 (Penanganan Perubahan Iklim), poin 14 (Ekosistem Lautan), poin 15 (Ekosistem Daratan), dan poin 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan),” tutup Brasto.

Baca juga: Hari Lahir Sukoharjo, Pertamina Patra Niaga Hadir di Sukoharjo Hybrid Expo 2022