Pemkot Pekalongan optimalkan layanan sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus
Rabu, 5 Oktober 2022 21:17 WIB
Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah memberikan materi tentang sekolah inklusi pada kepala sekolah dan tenaga pendidik di Pekalongan, Rabu (5/10/2022). (ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan)
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah mengoptimalkan layanan sekolah inklusi melalui upaya intervensi tenaga pendidik agar memberikan layanan pendidikan bermutu tinggi dengan memberikan hak, kesempatan, dan keadilan yang sama bagi seluruh anak didik.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Rabu, mengatakan berdasarkan data jumlah anak berkebutuhan khusus 157 anak, di mana mereka diduga mengalami keterlambatan dalam penanganan.
"Oleh karena, itu perlu adanya upaya intervensi bagi tenaga pendidik pada seluruh lembaga pendidikan inklusi dan pengoptimalan fasilitas pendidikan agar anak berkebutuhan khusus dengan berbagai keterlambatannya bisa ditangani dengan baik," katanya.
Dinas Pendidikan setempat akan memberikan bimbingan teknis profil anak berkebutuhan khusus sebagai dasar stimulasi dan asesmen pembelajaran berbasis proyek bagi puluhan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
"Hari ini, kami melibatkan kepala sekolah dan guru pendamping dari 60 lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus dilibatkan dalam kegiatan bimbingan teknis ini," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah mengatakan kemungkinan keterlambatan anak berkebutuhan khusus di daerah ini karena dampak stunting.
"Karena itu, mereka memang harus ditangani agar dampaknya tidak terlalu jauh sesuai dengan usia dan tumbuhkembangnya," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Zaenul Hakim di Pekalongan, Rabu, mengatakan berdasarkan data jumlah anak berkebutuhan khusus 157 anak, di mana mereka diduga mengalami keterlambatan dalam penanganan.
"Oleh karena, itu perlu adanya upaya intervensi bagi tenaga pendidik pada seluruh lembaga pendidikan inklusi dan pengoptimalan fasilitas pendidikan agar anak berkebutuhan khusus dengan berbagai keterlambatannya bisa ditangani dengan baik," katanya.
Dinas Pendidikan setempat akan memberikan bimbingan teknis profil anak berkebutuhan khusus sebagai dasar stimulasi dan asesmen pembelajaran berbasis proyek bagi puluhan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini.
"Hari ini, kami melibatkan kepala sekolah dan guru pendamping dari 60 lembaga pendidikan anak usia dini yang memiliki peserta didik berkebutuhan khusus dilibatkan dalam kegiatan bimbingan teknis ini," katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kota Pekalongan Sherly Imanda Hidayah mengatakan kemungkinan keterlambatan anak berkebutuhan khusus di daerah ini karena dampak stunting.
"Karena itu, mereka memang harus ditangani agar dampaknya tidak terlalu jauh sesuai dengan usia dan tumbuhkembangnya," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kementan RI : Varietas unggul baru tanam padi lahan payau hasilkan 7,1 ton/ha
14 November 2024 17:47 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB