Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menyebut tingginya realisasi transaksi selama pelaksanaan Solo Great Sale (SGS) merupakan bukti bahwa ekonomi di Solo tumbuh positif.

"Tadi kan pascapandemi sudah mulai menunjukkan sinyal-sinyal positif untuk perbaikan ekonomi, target tercapai, perputaran ekonomi juga tercapai," katanya di Solo, Jumat.

Ia mengatakan untuk realisasi transaksi selama pelaksanaan SGS sudah mencapai Rp2,2 triliun. Angka ini lebih ini tinggi dibandingkan dengan target awal sebesar Rp2 triliun.

"Bahkan angka ini lebih tinggi dibandingkan realisasi transaksi SGS tahun lalu yakni Rp1,3 triliun," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini mitra kerja cukup senang dengan penyelenggaraan SGS tersebut.

"Yang jelas setiap tahun akan kami genjot terus eventnya, target bisa terus bertambah," katanya.

Sementara itu, Ketua Kadin Surakarta Gareng S Haryanto mengatakan melihat realisasi hingga saat ini diperkirakan hingga selesainya SGS pada akhir bulan ini transaksi bisa mencapai Rp2,5 triliun.

Ia mengatakan pada tahun ini sektor otomotif, perbankan, dan perhubungan pemberi kontribusi terbesar dalam transaksi SGS.

"Saya kira bulan Oktober itu low season, ternyata ramai juga. Banyak hotel penuh," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kota Surakarta Is Purwaningsih mengatakan SGS selama ini menjadi salah satu destinasi wisata belanja di Solo.

"Wisata belanja ini diselenggarakan setiap tahun dan dinantikan banyak orang karena menawarkan potongan harga yang cukup besar," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap SGS mampu menjadi pemantik bagi pertumbuhan ekonomi daerah usai lesu akibat dihantam pandemi COVID-19.

"Apalagi kan usai pandemi ini banyak wisatawan yang datang dan kulineran di Solo," katanya.