DPRD Pekalongan minta pemkot maksimalkan antisipasi bencana
Rabu, 23 November 2022 20:49 WIB
Ketua DPRD Kota Pekalongan Moh Azmi Basyir. (ANTARA/Kutnadi)
Pekalongan (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, meminta pemerintah daerah setempat mampu memaksimalkan antisipasi bencana meningkatkan peran perangkat rukun tetangga/rukun warga seiring dengan meningkatnya curah hujan dalam beberapa hari terakhir ini.
Ketua DPRD Kota Pekalongan Moh Azmi Basyir di Pekalongan, Rabu, mengatakan, puncak curah hujan diprediksi terjadi mulai akhir November 2022, sehingga masyarakat harus waspada.
"Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, peran perangkat RT/RW harus bisa dimaksimalkan dan warga tetap waspada," katanya.
Dikatakan, perlu adanya koordinasi dari tingkat bawah dengan pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanggulangan bencana karena curah hujan juga sudah cukup tinggi.
"Dengan begitu, kaitannya evakuasi warga yang terdampak atau pemberian bantuan maka akan diketahui titik-titik wilayah yang memang belum terjangkau," katanya.
Azmi Basyir mengimbau RT/RW agar selalu siaga dan memperhatikan kondisi lingkungannya, serta senantiasa berkoordinasi dengan lurah, camat, BPBD, maupun organisasi perangkat (OPD) terkait agar tidak ada warga yang tertinggal dalam keadaan kondisi darurat khususnya pada saat banjir.
"Kami mendoakan tidak terjadi bencana di daerah agar warga terbebas dari banjir, sehat semua, serta dilancarkan segala kebutuhan saat pada masa serba sulit khususnya dalam kondisi ekonomi yang belum stabil," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi antarsemua elemen masyarakat dan relawan kebencanaan seiring dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
"Fenomena hujan disertai angin memang masih sering terjadi. Semoga intensitas hujan saat ini tidak separah dengan tahun sebelumnya," katanya. ***3***
Ketua DPRD Kota Pekalongan Moh Azmi Basyir di Pekalongan, Rabu, mengatakan, puncak curah hujan diprediksi terjadi mulai akhir November 2022, sehingga masyarakat harus waspada.
"Bencana alam bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Oleh karena itu, peran perangkat RT/RW harus bisa dimaksimalkan dan warga tetap waspada," katanya.
Dikatakan, perlu adanya koordinasi dari tingkat bawah dengan pemerintah daerah dalam pencegahan dan penanggulangan bencana karena curah hujan juga sudah cukup tinggi.
"Dengan begitu, kaitannya evakuasi warga yang terdampak atau pemberian bantuan maka akan diketahui titik-titik wilayah yang memang belum terjangkau," katanya.
Azmi Basyir mengimbau RT/RW agar selalu siaga dan memperhatikan kondisi lingkungannya, serta senantiasa berkoordinasi dengan lurah, camat, BPBD, maupun organisasi perangkat (OPD) terkait agar tidak ada warga yang tertinggal dalam keadaan kondisi darurat khususnya pada saat banjir.
"Kami mendoakan tidak terjadi bencana di daerah agar warga terbebas dari banjir, sehat semua, serta dilancarkan segala kebutuhan saat pada masa serba sulit khususnya dalam kondisi ekonomi yang belum stabil," katanya.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi antarsemua elemen masyarakat dan relawan kebencanaan seiring dengan intensitas curah hujan yang cukup tinggi.
"Fenomena hujan disertai angin memang masih sering terjadi. Semoga intensitas hujan saat ini tidak separah dengan tahun sebelumnya," katanya. ***3***
Pewarta : Kutnadi
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025