Semarang (ANTARA) - Kilang Cilacap menurunkan satu tim relawan ke lokasi bencana yang terjadi di Cianjur, sejak Selasa – Jumat (22 – 25/11/2022). Keberangkatan tim awal bertugas melakukan asesmen dan koordinasi awal dengan pihak-pihak terkait. 

GM PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap Edy Januari Utama saat melepas keberangkatan relawan mengungkapkan respon cepat ini sebagai bukti kepedulian dan kontribusi perusahaan.

“Kami turut berduka cita mendalam atas musibah di Cianjur. Kami siap mengerahkan seluruh potensi untuk membantu penanggulangan maupun pemulihan,” katanya. 

Di lokasi bencana, tim langsung melakukan asesmen ke Kampung Tunggilis, Desa Ciherang dan Ciputri, Kecamatan Pacet bekerja sama dengan  SalamAid, sebuah lembaga kemanusiaan di bawah Jaringan Sekolah Alam Nusantara (JSAN). Dari pemetaan tersebut diketahui, Tunggilis termasuk wilayah terdampak parah karena hampir semua rumah di dua desa tersebut rusak berat. 

Catatan lain, sebagian besar posko didirikan warga secara mandiri dengan sarana dan prasarana seadanya. Dengan tenda yang dibuat dari plastik, posko ini berdiri di pekarangan atau kebun-kebun warga. "Kami memutuskan membangun tenda darurat ini karena takut kembali ke rumah," ujar Cecep, Koordinator Posko RT 01 RW 01 Desa Ciputri. 

Gempa susulan masih terus muncul, imbuhnya, semua warga takut bangunan yang sudah rusak dan rapuh menimpa. Maka selain kebutuhan logistik untuk menunjang dapur umum, ia berharap mendapat bantuan genset, terpal, selimut serta obat- obatan. 

Baca juga: Pertamina Lubricants siapkan bengkel nelayan berwawasan lingkungan di Kelurahan Tambakreja

Luthfi, Direktur SalamAid yang mendampingi tim KPI ke lokasi bencana menyatakan saat ini kebutuhan anak-anak dan wanita di lokasi pengungsian juga menjadi prioritas, seperti pembalut, pampers serta pakaian. 

Merespon kondisi tersebut, didukung semangat Nasionalisme sesama anak bangsa relawan Kilang Cilacap yang beranggotakan Supriyono Hadi Pranoto, Suwasta Rizky Nugroho, Wisnu Pamuji dan Dewi Yuningsih sigap membelikan bantuan sesuai kebutuhan warga lalu menyerahkannya ke 10 titik posko pengungsian mandiri, di hari yang sama. 

Paket bantuan terdiri dari 1.000 kg beras, 10 peti telur ayam, 100 karton air mineral, 10 paket makanan anak, 10 paket obat-obatan, 2 unit genset, kabel berikut set lampu darurat 2 buah, 35 pack terpal, pampers serta pembalut masing-masing 10 paket, dan 1 toilet portable senilai total Rp 30 juta. 

Baca juga: Pertamina Lubricants kontribusi TKDN sektor ketenagalistrikan nasional

Hari berikutnya tim melanjutkan pendataan di Desa Mangunkerta, Sarampad dan Padaluyu. 3 desa ini merupakan wilayah terpencil di Kecamatan Cugenang yang minim bantuan dikarenakan areanya berupa perbukitan yang sulit dijangkau. Beberapa warga bahkan memasang papan permohonan bantuan pada sehelai karton.  

Emergency Response Tim Kilang Cilacap didukung oleh Serikat Pertamina Patra Wijayakusuma (SPP PWK), Persatuan Wanita Patra (PWP), Relawan Pertamian Peduli (Relpi), Badan Dakwah Islam (BDI), Baituzzakah Pertamina (Bazma), Badan Koordinasi Umat Kristiani (Bakor Umkris), dan Koperai Pegawai Pertamina Patra Wijayakusuma (Kopama). 

Sementara itu Posko Pertamina Peduli telah didirikan di SPBU Panembong sebagai posko bersama. Bersinergi dengan BPBD Kabupaten Cianjur, Pertamina siap menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak musibah gempa di Cianjur.

Baca juga: Konsisten kembangkan energi bersih, Pertamina Cilacap raih penghargaan ISDA 2022