Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menanam sebanyak 1 juta lebih bibit pohon sebagai upaya menyelamatkan lahan kritis yang tersebar di berbagai daerah.
“Kami mencatat, jumlah bibit yang sudah ditanam selama satu tahun mulai Januari-Oktober 2022 mencapai 1.177.075 bibit pohon,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno di Semarang, Ahad.
Ia menyebut penanaman pohon tersebut dilakukan pada lahan kritis di 35 kabupaten/kota dengan luas yang berbeda-beda.
Bibit pohon yang ditanam adalah bibit tanaman kayu keras (kehutanan) dan multipurpose tree species (MPTS) seperti Jati, Mahoni, Sengon, Akasia, Aren, Cemara, Asam Jawa, Flamboyan, Kelor, Beringin, Jambu Biji, Pachira, Pucuk Merah, Trembesi, Ketepeng.
Menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jateng menyelamatkan lahan kritis yang masih ditemukan di sejumlah wilayah di Jateng.
“Oleh karena itu, penanaman pohon dilakukan, selain juga untuk menyelamatkan daerah aliran sungai,” ujarnya.
Sekda mengungkapkan penyelamatan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama sehingga menjadi hal penting terutama untuk menjaga ketersediaan air bersih di sumber mata air.
“Seperti dengan penanaman pohon, harapannya tanaman akan dirawat masyarakat. Jadi tanaman nantinya tidak hanya menguntungkan aspek ekonomi namun juga bisa berdampak pada pencegahan kebencanaan,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jateng Widi Hartanto menambahkan, pihaknya melakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan, mulai dari penghijauan hingga menyelamatkan lahan kritis.
“Intinya, Pemprov Jateng sudah ada gerakan penanaman sehingga kami berharap ini menjadi budaya untuk terus menanam di tempat yang masih ada lahan kosong, untuk ditanami supaya lingkungan bisa terjaga," ujarnya.*