Alumnus pelatihan menjahit di Batang ikut uji kompetensi
Minggu, 18 Desember 2022 7:00 WIB
Sebanyak 16 peserta mengikuti uji kompetensi kejuruan menjahit yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Batang. (ANTARA/HO-Humas Kabupaten Batang)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, melakukan uji kompetensi kejuruan menjahit pada 16 alumnus pelatihan berbasis kompetensi sebagai upaya mengukur sejauh mana kemampuan mereka dalam menjahit.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Sabtu, mengatakan uji kompetensi sebagai pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi.
"Pada kegiatan itu, kami menghadirkan asesor uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Surabaya untuk menilai peserta pelatihan menjahit," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan uji kompetensi ini untuk mengukur sejauh mana materi yang sudah diserap selama mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sebelumnya.
Selain itu, kata dia, memberikan pengakuan pada alumnus peserta pelatihan berbasis kompetensi atas bekal keterampilan yang dimilikinya secara nasional agar memudahkan mereka ketika memasuki dunia kerja atau membuka usaha secara mandiri.
Suprapto berharap, dengan uji kompetensi ini masyarakat mengetahui kemampuan yang dimiliki mereka apakah sudah cukup atau masih perlu belajar lagi.
Hal itu, kata dia, penting agar apabila mereka berkeinginan melamar pekerjaan maka ketrampilannya sudah diakui oleh perusahaan.
"Apabila perusahaan akan melakukan tes terkait kompetensi tersebut maka bisa langsung dilewati," katanya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Batang Suprapto di Batang, Sabtu, mengatakan uji kompetensi sebagai pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan berbasis kompetensi.
"Pada kegiatan itu, kami menghadirkan asesor uji kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi Surabaya untuk menilai peserta pelatihan menjahit," katanya.
Menurut dia, pelaksanaan uji kompetensi ini untuk mengukur sejauh mana materi yang sudah diserap selama mengikuti pelatihan berbasis kompetensi sebelumnya.
Selain itu, kata dia, memberikan pengakuan pada alumnus peserta pelatihan berbasis kompetensi atas bekal keterampilan yang dimilikinya secara nasional agar memudahkan mereka ketika memasuki dunia kerja atau membuka usaha secara mandiri.
Suprapto berharap, dengan uji kompetensi ini masyarakat mengetahui kemampuan yang dimiliki mereka apakah sudah cukup atau masih perlu belajar lagi.
Hal itu, kata dia, penting agar apabila mereka berkeinginan melamar pekerjaan maka ketrampilannya sudah diakui oleh perusahaan.
"Apabila perusahaan akan melakukan tes terkait kompetensi tersebut maka bisa langsung dilewati," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024