Kudus (ANTARA) - Atlet Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah akan diusulkan untuk didaftarkan sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sebagai antisipasi biaya pengobatan bagi atlet yang cedera selama pertandingan.

"Sebetulnya, setiap atlet yang mengikuti pertandingan resmi, terutama atlet beladiri sudah paham risikonya, termasuk pelatihnya yang sudah berlisensi," kata Ketua Panitia Pelaksana Popda Kudus Cabang Olahraga Pencak Silat, Muhammad Nur Hasyim ditemui di sela jumpa pers terkait atlet pencak silat yang cedera saat Popda di aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kudus, Selasa.

Hadir dalam konferensi pers tersebut, Kepala Bidang Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kudus Khodori didampingi Kasi Pengembangan dan Pemberdayaan Olahraga Widhoro Heriyanto.



Sebelumnya, kata dia, sudah ada sosialisasi dan persiapan Popda. Bahkan, petunjuk teknisnya antara pelaksanaan di tingkat lokal Kudus dengan di tingkat provinsi juga sama bahwa panitia ikut bertanggung jawab, di antaranya mempersiapkan tim medis ketika ada atlet yang cedera serta jika ada peserta yang memerlukan perawatan rumah sakit, tanggung jawabnya pengirim atau kontingen.

Dengan adanya kasus salah satu atlet pencak silat bernama Aira Cintia Cahaya yang mengalami cedera dan membutuhkan biaya yang besar pada saat Popda yang berlangsung pada 19-25 Februari 2023, nantinya pada pertandingan resmi berikutnya diusulkan didaftarkan di BPJS Ketenagakerjaan.

Usulan tersebut, kata Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kudus tersebut, akan disampaikan kepada tim ofisial serta ke Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga.

"Jika nantinya dinas terkait siap membantu, tentunya sangat diharapkan. Akan tetapi, ketika tidak ada, tentunya akan dibicarakan bersama ofisial," ujarnya.

Sementara itu, Kabid Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Kudus Rustina ketika ditanya apakah atlet bisa didaftarkan menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa atlet pun bisa didaftarkan, meskipun hanya saat mengikuti turnamen.



Bahkan, kata dia, atlet tersebut bisa didaftarkan ketika masih menjalani latihan persiapan menghadapi turnamen, sehingga ketika terjadi risiko cedera saat latihan maupun turnamen bisa dibiayai oleh BPJS Ketenagakerjaan hingga sembuh.

"Bahkan, selama menjalani perawatan seperti halnya atlet Popda yang diberitakan mengalami cedera tangan hingga patah juga akan mendapatkan manfaat lain selain pengobatan hingga sembuh," ujarnya.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Ungaran bersama legislator sosialisasikan program ke pekerja BPU