Jakarta (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah yang terus berupaya meningkatkan kualitas penduduknya melalui digencarkannya program KB.

“Terutama di Kota Semarang, itu sudah sangat terkendali. Kemudian yang paling penting kalau KB, untuk menjarangkan, supaya anak tidak terlalu dekat jaraknya. Jarak anak yang terlalu dekat akan banyak masalahnya. Kalau anak kalau belum umur dua tahun muncul adiknya itu kasihan sekali," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.

Dalam kunjungannya meninjau pelayanan KB serentak yang dilangsungkan sejak Rabu (8/3) hingga Sabtu (11/3) di Kota Semarang, Hasto memuji pertumbuhan penduduk di Jawa Tengah utamanya Kota Semarang karena kuantitas jumlah anak dalam keluarganya sudah bagus, yakni tidak lebih dari dua.
 

Pelayanan KB serentak di Kota Semarang dan Kabupaten Demak tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Perempuan Internasional 2023. BKKBN memberikan pelayanan dengan dibantu oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Semarang dan TNI menggelar pelayanan gratis KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

 

Di Kabupaten Demak, layanan dipusatkan di Puskesmas Guntur II dan Klinik Rifda Bonang. Sedangkan di Semarang digelar di Rumah Sakit Tentara (RST) Bhakti Wira Tamtama, Kota Semarang. Dalam peluncuran pelayanan KB serentak di Demak, sasaran pelayanan meliputi KB ulangan, KB ganti cara, KB pasca persalinan, dan KB baru selain KB pasca persalinan.

Pelayanan KB yang disediakan untuk metode kontrasepsi jangka panjang berupa implan, IUD, MOW, dan MOP. Sementara KB dengan jenis metode kontrasepsi jangka pendek seperti kondom, pil, dan suntik.