Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sepakat membangun kemandirian ekonomi desa usai pandemi COVID-19.
Kesepakatan tersebut dinyatakan keduanya saat menjadi pembicara pada Rapat Koordinasi Daerah dan Pleno TPAKD Se-Jawa Tengah dengan tema “Percepatan Pemulihan dan Perkembangan Ekonomi Jawa Tengah Melalui Kemandirian Ekonomi Desa” di Semarang, Kamis.
“Maka sekarang desa-desa yang cukup berhasil, UKM yang cukup berhasil, usaha-usaha lainnya di level lokal yang cukup berhasil itu kita tampilkan agar yang lain tinggal meniru saja,” kata Ganjar.
Menurut dia, sudah ada contoh dari sisi pembangunan desa wisata, ekonomi kreatif, UMKM, termasuk sukses dari sisi inklusifitas keuangan serta literasi.
Gubernur Jateng dua periode itu juga mengatakan saat ini desa tidak perlu berimajinasi terkait model manajerialnya, pengemasan hingga pemasaran karena saat ini akses fasilitasnya sudah banyak, dan hanya perlu peningkatan edukasi serta sosialisasi.
“Tapi inklusifitasnya cukup tinggi, sudah di atas 80 persen, maka ini kami harapkan jadi satu indikator bahwa di usaha kecil menengah terus kemudian desa wisata atau usaha yang lain sebenarnya bisa digaspol begitu dengan meniru,” ujarnya.
Menparekraf Sandiaga Uno menilai kemandirian desa bisa mendukung percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi.
Ia mencontohkan keberadaan desa wisata yang efektif membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
“Jadi saya ucapkan apresiasi yang tinggi, mudah-mudahan pemulihan ini terus berlanjut dan memang ada dinamika ekonomi global, tapi saya yakin kalau kita bersinergi dan berkolaborasi maka pemulihan ekonomi ini akan berlanjut dan juga pembangunan kita semakin terakselerasi,” katanya.
Di Jawa Tengah sendiri, lanjut Sandiaga, ada banyak desa wisata yang bisa dijadikan percontohan untuk kemandirian desa.
Salah satunya Desa Wisata Lerep, Kabupaten Semarang, dan desa-desa di Magelang tepatnya di sekitar Destinasi Super Prioritas Candi Borobudur.
“Semua desa wisata di sini sudah kami data dan meningkat secara signifikan dan desa wisata ini ternyata memiliki produk-produk ekonomi kreatif yang unggul dan bisa menghasilkan satu percepatan kemandirian ekonomi yang memang menjadi program OJK,” ujarnya.