Pemkot Magelang menata kawasan Shopping Center
Jumat, 26 Mei 2023 21:42 WIB
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz bersama sejumlah pejabat instansi terkait mengunjungi kawasan Shopping Center Kota Magelang, Kamis (25/5/2023). ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang
Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang berencana menata kawasan Shopping Center sebagai pusat perekonomian yang representatif sehingga ke depan menjadi sentral perdagangan, perkantoran, kuliner, dan area parkir yang layak.
"Alasan ditata kembali karena sentral tempat berkumpulnya banyak orang, istilahnya untuk hiburan malam, untuk membangkitkan ekonomi di malam hari," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat.
Walaupun demikian, pihaknya masih akan menawarkan kepada investor terkait dengan rencana penataan tersebut.
"Nanti tergantung investor, kita tawarkan dulu, nanti dari pemerintah yang akan mengelola, sementara digunakan untuk UMKM-UMKM untuk ekspo kuliner atau produk yang bisa ditampilkan 24 jam yang masih disewa boleh," katanya ketika bersama sejumlah pejabat instansi terkait mengunjungi kawsan itu, Kamis (25/5).
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah menambahkan pemkot masih akan mengkaji serta merumuskan regulasi bersama lintas OPD agar kawasan Shopping Center benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Nanti kita kaji, pertama tempat ini sangat memungkinan jadi kenapa tidak dibangun untuk membantu masyarakat. Nanti akan ada regulasi, yang jelas kita rumuskan bersama BPKAD, Bagian Hukum, DPUPR dan Bappeda. Kami akan kolaborasi bersama menjadikan kawasan perdagangan ini dengan desain baru meskipun belum bisa digunakan secara sempurna," katanya.
Pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, bahwa ada peluang usaha di lokasi ini.
Pemkot Magelang juga tidak menutup kemungkinan menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekspo bagi produk-produk UMKM.
"Terkait ekspo, kita lihat substansinya apa, ekspo istilahnya tidak permanen mengacu kepada regulasi nantinya seperti apa, memungkinkan atau tidak," katanya.
Kepala BPKAD Kota Magelang Susilowati menambahkan sejauh ini pihaknya masih menunggu proses penyertifikatan dari BPN pusat sebelum kemudian ditawarkan ke investor.
Dia menyebut sekitar 30 toko yang berdiri di Shopping Center yang masa sewanya habis pada Maret 2023.
"Ada sekitar 30 toko yang menempati Shopping Center di mana masa berlakunya Hak Pakai Bangunan Gedung Pusat Pertokoan (Shopping Center, red.) selama 25 tahun berakhir pada tanggal 25 Maret 2023," katanya.
Sambil menunggu proses penyertifikatan tanah di BPN, Bappeda Kota Magelang sudah melakukan kajian dan rencana induk terkait dengan rencana pengembangan atau pemanfaatan kawasan tersebut
Kajian Highest and Best Use (HBU) Kawasan Eks Pertokoan Rejotumoto (Shopping Center) disusun oleh DPMPTSP Kota Magelang.
"Alasan ditata kembali karena sentral tempat berkumpulnya banyak orang, istilahnya untuk hiburan malam, untuk membangkitkan ekonomi di malam hari," kata Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz dalam keterangan tertulis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Jumat.
Walaupun demikian, pihaknya masih akan menawarkan kepada investor terkait dengan rencana penataan tersebut.
"Nanti tergantung investor, kita tawarkan dulu, nanti dari pemerintah yang akan mengelola, sementara digunakan untuk UMKM-UMKM untuk ekspo kuliner atau produk yang bisa ditampilkan 24 jam yang masih disewa boleh," katanya ketika bersama sejumlah pejabat instansi terkait mengunjungi kawsan itu, Kamis (25/5).
Kepala Disperindag Kota Magelang Syaifullah menambahkan pemkot masih akan mengkaji serta merumuskan regulasi bersama lintas OPD agar kawasan Shopping Center benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Nanti kita kaji, pertama tempat ini sangat memungkinan jadi kenapa tidak dibangun untuk membantu masyarakat. Nanti akan ada regulasi, yang jelas kita rumuskan bersama BPKAD, Bagian Hukum, DPUPR dan Bappeda. Kami akan kolaborasi bersama menjadikan kawasan perdagangan ini dengan desain baru meskipun belum bisa digunakan secara sempurna," katanya.
Pihaknya ingin menyampaikan kepada masyarakat, khususnya para pelaku UMKM, bahwa ada peluang usaha di lokasi ini.
Pemkot Magelang juga tidak menutup kemungkinan menjadikan kawasan ini sebagai pusat ekspo bagi produk-produk UMKM.
"Terkait ekspo, kita lihat substansinya apa, ekspo istilahnya tidak permanen mengacu kepada regulasi nantinya seperti apa, memungkinkan atau tidak," katanya.
Kepala BPKAD Kota Magelang Susilowati menambahkan sejauh ini pihaknya masih menunggu proses penyertifikatan dari BPN pusat sebelum kemudian ditawarkan ke investor.
Dia menyebut sekitar 30 toko yang berdiri di Shopping Center yang masa sewanya habis pada Maret 2023.
"Ada sekitar 30 toko yang menempati Shopping Center di mana masa berlakunya Hak Pakai Bangunan Gedung Pusat Pertokoan (Shopping Center, red.) selama 25 tahun berakhir pada tanggal 25 Maret 2023," katanya.
Sambil menunggu proses penyertifikatan tanah di BPN, Bappeda Kota Magelang sudah melakukan kajian dan rencana induk terkait dengan rencana pengembangan atau pemanfaatan kawasan tersebut
Kajian Highest and Best Use (HBU) Kawasan Eks Pertokoan Rejotumoto (Shopping Center) disusun oleh DPMPTSP Kota Magelang.
Pewarta : Hari
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Habibie Democracy Forum 2024, wadah strategis bahas masa depan demokrasi Indonesia
13 November 2024 15:34 WIB
Kemenag Jateng sampaikan CTC pada Konsolidasi Nasional Program Kerukunan Umat Beragama
07 November 2024 13:21 WIB
PLN Icon Plus dan PT BPR Bank Bantul jalin kerja sama, Studi banding di Data Center PLN Icon Plus
24 September 2024 12:03 WIB
Halal Center Unsoed dan PT Surveyor Indonesia gelar Bimtek Sertifikasi TKDN untuk vendor
20 September 2024 16:58 WIB