Batang (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan kebutuhan gas di Kawasan Industri Terpadu Kabupaten Batang (KITB), Jawa Tengah, diproyeksikan mencapai sekitar 36 juta standar kaki per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD).

"Diproyeksikan kebutuhan gas untuk seluruh pabrik besar maupun kecil yang dibangun di Kawasan Industri Terpadu Batang mencapai sekitar 36 MMSCFD," katanya di Batang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurut dia, (kebutuhan gas) tersebut akan dilakukan bertahap. Pipa gas itu akan menyambung dari Kawasan Industri Terpadu Batang sampai ke Cirebon (Jawa Barat).

Ada dua titik yang akan dilakukan pengeboran gas di bawah pondasi jalan yang diperkirakan selesai pada akhir Juni 2023.

"Rencananya pada Agustus 2023, sistemnya sudah siap menerima gas. Selanjutnya, (penyambungan gas) masuk menuju industri pada akhir Oktober 2023," katanya.

Ia menyebutkan perusahaan Rumah Keramik mungkin akan memulai kebutuhan gas yaitu pada November 2023 atau Desember 2023, kemudian akan disusul oleh perusahaan KCC pada kuartal dua atau kuartal tiga tahun depan.

"Jadi biar situasinya aman jika semua progres berjalan lancar. Hal yang harus diselesaikan saat ini adalah perjanjian jual beli gas antara pemakai dengan penjual yang akan diselesaikan dalam satu atau dua bulan ke depan," katanya.

Arifin Tasrif menambahkan Kawasan Industri Terpadu Batang sebagai Proyek Strategis Nasional akan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemkab Batang.