Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membeberkan strategi untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim di Kota Atlas saat menghadiri Rapat Kerja Nasional III PDI Perjuangan.

Pada kegiatan yang berlangsung di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, Ita, sapaan akrab Hevearita berkesempatan membagikan pengalaman di hadapan para kader partai.

"Bahwa kemiskinan ekstrim dari data BPS yang ada di Kota Semarang sebesar 0,04 persen yang ditargetkan pada tahun 2024 dapat menjadi nol persen," katanya, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Kamis.

"Kalau angka kemiskinan secara umum 4,25 persen, dan ini terus menurun sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Semarang," tambah wali kota perempuan pertama di Ibu Kota Jawa Tengah itu.

Agar upaya tersebut dapat terwujud, Ita beserta jajaran Pemerintah Kota Semarang mengusung fasilitasi serba gratis untuk penanganan kemiskinan di Kota Semarang.

Fasilitasi tersebut mencakup program di berbagai bidang, mulai kesehatan, pendidikan, pekerjaan, maupun kematian yang memungkinkan masyarakat Kota Semarang untuk menerima pelayanan gratis sejak masih dalam kandungan, lahir ke dunia, hingga meninggal.

Untuk angka pengangguran terbuka di Kota Semarang tahun 2022, Ita yang juga kader PDIP menyebutkan sebesar 7,6 persen dikarenakan karakteristik orang-orang metropolitan.

"Yang kami lakukan untuk menyiasati hal ini adalah memberikan ruang kepada anak-anak muda untuk menjadi 'entrepreneur-entrepreneur' sehingga kami targetkan di tahun 2023 ini (pengangguran terbuka) ada di angka 4 persen," katanya.

Selain itu, Pemkot Semarang juga selalu menerapkan sinergitas lintas sektor agar program-program yang dijalankan lebih efektif dan optimal.

"IPM (indeks pembangunan manusia) Kota Semarang ini di angka 84,2 dan naik terus karena semua berkolaborasi dan bergotong-royong. ASN juga harus kita dorong. Kami tidak bisa berdiri sendiri mengandalkan APBD," katanya.

"Ini adalah gotong-royong dari pusat, dari provinsi, maupun kota serta stakeholder. Semua men-'support' Kota Semarang. Mudah-mudahan ini semua menjadi berkah," pungkas Ita.

Rakernas III PDIP mengangkat tema "Fakir Miskin dan Anak Telantar Dipelihara oleh Negara" yang digelar selama tiga hari pada 6-8 Juni 2023, sekaligus memperingati kelahiran Presiden Pertama RI Ir. Soekarno pada 6 Juni 1901.