Labfor Polda Jateng selidiki kebakaran pabrik kertas Kudus
Minggu, 16 Juli 2023 18:00 WIB
Kondisi Pabrik Kertas Enggal Waras di Jalan Kudus-Pati di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, setelah kebakaran. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri Cabang Kepolisian Daerah Jawa Tengah bakal dilibatkan untuk selidiki penyebab terbakarnya pabrik kertas di Jalan Kudus-Pati di Desa Terban, Kecamatan Jekulo.
"Penyelidikan penyebab kebakaran juga masih menunggu tahap pendinginan di lokasi kebakaran selesai," kata Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto di Kudus, Minggu.
Terkait dengan dugaan bahwa penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik, dia mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan karena masih harus menunggu hasil penyelidikan.
Pabrik Kertas Enggal Subur di Jalan Kudus-Pati kilometer 12 di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, mengalami kebakaran sejak Jumat (14/7) pukul 23.15 WIB.
Setelah upaya pemadaman dengan melibatkan 7 unit mobil pemadam dari pemerintah maupun swasta, akhirnya pada Sabtu (15/7) sore api berhasil dikendalikan.
Akibat kebakaran tersebut, perusahaan yang memproduksi kertas tersebut mengalami kerugian sekitar Rp17,5 miliar.
Potensi kerugian tersebut, hasil penghitungan dari kertas jadi yang siap dijual dengan berat 35.000 ton terbakar, termasuk bangunan, alat penunjang produksi, empat kendaraan karyawan, 2 unit mobil operasional, dan 2 unit forklip juga ikut terbakar.
"Penyelidikan penyebab kebakaran juga masih menunggu tahap pendinginan di lokasi kebakaran selesai," kata Kapolres Kudus AKBP Dydit Dwi Susanto di Kudus, Minggu.
Terkait dengan dugaan bahwa penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik, dia mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan karena masih harus menunggu hasil penyelidikan.
Pabrik Kertas Enggal Subur di Jalan Kudus-Pati kilometer 12 di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, mengalami kebakaran sejak Jumat (14/7) pukul 23.15 WIB.
Setelah upaya pemadaman dengan melibatkan 7 unit mobil pemadam dari pemerintah maupun swasta, akhirnya pada Sabtu (15/7) sore api berhasil dikendalikan.
Akibat kebakaran tersebut, perusahaan yang memproduksi kertas tersebut mengalami kerugian sekitar Rp17,5 miliar.
Potensi kerugian tersebut, hasil penghitungan dari kertas jadi yang siap dijual dengan berat 35.000 ton terbakar, termasuk bangunan, alat penunjang produksi, empat kendaraan karyawan, 2 unit mobil operasional, dan 2 unit forklip juga ikut terbakar.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024