Semarang (ANTARA) - Polda Jawa Tengah mengumpulkan 84 pimpinan perguruan silat dari berbagai wilayah di provinsi ini sebagai salah satu upaya mewujudkan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif.

Kepala Biro Operasi Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Basya Radyananda dalam siaran pers di Semarang, Senin, meminta para pimpinan perguruan silat memahami pentingnya kebersamaan dalam menjaga situasi kondusif di provinsi ini

Menurut dia, jati diri perguruan silat yakni sebagai dinamisator keamanan dan ketertiban, serta tidak memihak.

Oleh karena itu, ia meminta perguruan-perguruan silat menyusun kode etik yang mengatur hak dan kewajiban anggotanya agar tercipta ketenteraman, keamanan, dan ketertiban yang kondusif.

Ia juga mengharapkan para anggota perguruan silat meningkatkan toleransi dan sinergi dengan masyarakat.

"Bangga terhadap perguruan silat boleh, tetapi jangan berlebihan karena akan melahirkan arogansi," ucapnya.

Sementara Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia wilayah Jawa Tengah, Hary Nuryanto, mengatakan, organisasi ini pada dasarnya dibentuk untuk mempersatukan dan membina persaudaraan antar-perguruan silat

"Kami menjunjung tinggi persaudaraan, kesetiakawanan dan tidak berpihak atau berorientasi politik," tuturnya.