Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengajak para peserta Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) menaiki kereta api untuk menjelajahi sejarah perkeretaapian di Kota Atlas.

Pada kegiatan bertajuk "Heritage Tour" itu yang didukung PT Kereta Api Indonesia (KAI), para peserta Rakernas JKPI X menaiki KA dari Stasiun Tawang Semarang menuju Stasiun Kedungjati, Grobogan, Kamis.

Ita, sapaan akrab Hevearita menyampaikan bahwa kegiatan "Heritage Tour" tersebut ke depannya diharapkan bisa menjadi salah satu daya tarik baru sektor pariwisata di Kota Semarang.

Apalagi, kata dia, jalur tersebut merupakan jalur bersejarah sebagai jalur pertama KA yang menghubungkan dua wilayah, yakni Kota Semarang dan Kabupaten Grobogan.

"Kepala daerah anggota JKPI bersama presidium dan rekan-rekan OPD Kota Semarang, naik kereta wisata dari Stasiun Tawang menuju Stasiun Kedungjati. Di mana ini jalur bersejarah karena menjadi jalur kereta api pertama di Indonesia," katanya.



Sebagai Ketua Presidium JKPI periode 2023-2024, Ita berharap kegiatan "Heritage Tour" yang dihadiri kepala daerah maupun perwakilannya dapat mendorong serta mengembangkan potensi dari sejarah perkeretaapian di Indonesia.

"Karena dengan adanya tour heritage ini akan mengembangkan kawasan di sekitarnya. Ini bisa jadi potensi 'telling story' perkeretaapian zaman dahulu," katanya.

Sementara itu, Kepala Daerah Operasi 4 Semarang Wisnu Pramudyo mendorong jalur KA yang dilalui "Heritage Tour" tersebut menjadi tujuan wisata yang diminati wisatawan yang datang ke Semarang.

"Harapannya menjadi tujuan wisata, khususnya Kota Semarang karena menjadi tempatnya JKPI (tuan rumah Rakernas X JKPI) otomatis kami dari KAI tentunya mendorong agar Kota Semarang menjadi tujuan wisata," katanya.

"Dulu (jalur pertama KA) dibangun 10 Agustus 1867, se-Asia Tnggara juga nomor satu, nomor dua se-Asia. Tahun 2023, mudah-mudahan akan diresmikan kereta cepat di Asia Tenggara. Jadi, momen masa lalu dan masa depan,” ucapnya.

Jalur KA di Indonesia pertama kali dioperasikan dengan rute Stasiun Semarang-Stasiun Tanggung sepanjang 25 kilometer pada 10 Agustus 1867, dilanjutkan pembangunan rel KA dari Stasiun Tanggung sampai Stasiun Kedungjati dengan jarak 9 km, kemudian berlanjut ke Solo dan Ambarawa.

Wisnu berharap pemerintah kota/kabupaten yang dilewati rel kereta api bersejarah sampai dengan Ambarawa tersebut dapat mendukung PT KAI dalam upaya menghidupkan kembali sejarah perekeretaapian di Indonesia.

"Kami sudah koordinasi dan MOU juga dengan kota Semarang, terkait dengan perjalanan wisata nanti ada dari Kota Semarang menuju Kedungjati dan Ambarawa. Kalau ada dukungan dari pemerintah daerah dan pusat. Karena sangat bagus untuk tujuan wisata," pungkasnya.


Baca juga: Melon Musk, program cegah stunting Pemkot Semarang