Stok beras di Kabupaten Kudus dipastikan cukup
Kamis, 31 Agustus 2023 6:01 WIB
Penjualan beras medium kepada masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Kudus (ANTARA) - Stok beras di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, dipastikan tersedia dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama beberapa pekan mendatang, kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetya.
"Hasil pendataan pekan ini stok beras di Kudus tercatat sebanyak 9.684 ton, sedangkan kebutuhan per pekannya berkisar 5.782 ton, sehingga masih ada surplus beras hingga 3.902 ton," ujarnya di Kudus, Rabu.
Ia mencatat selama ini setiap pekannya memang tersedia cukup dan selalu surplus, karena pasokan tidak hanya dari hasil panen petani di Kudus, melainkan ada pula pasokan dari luar daerah.
Stok beras yang tersedia itu, imbuh dia, termasuk pasokan beras dari Perum Bulog Kudus ke sejumlah pasar tradisional.
Meskipun ada kenaikan harga jual, kata dia, masyarakat tidak perlu panik dengan ketersediaan beras karena pasokan sejauh ini tersedia aman.
"Bahkan, hasil penghitungan kami hingga akhir tahun stok juga tersedia aman. Apalagi, bulan Agustus 2023 ini masih ada tanaman padi seluas 1.000 hektare yang tersebar di berbagai daerah, sehingga saat panen juga akan ada tambahan stok," ujarnya.
Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Minan Muchammad menambahkan bahwa harga jual beras jenis IR 64 premium dijual dengan harga Rp13.500 per kilogram. sementara IR 64 medium dijual Rp12.000/kg.
"Harga jualnya memang ada kenaikan, dibandingkan sebelumnya dijual Rp13.250/kg untuk beras premium dan Rp11.250/kg untuk beras medium," ujarnya.
Kenaikan harga jual tersebut, kata dia, diperkirakan karena faktor cuaca ekstrem yang dimungkinkan di beberapa tempat terjadi penurunan produksi beras, sehingga mendongkrak harga jual di pasaran.
Akan tetapi, imbuh dia, untuk stok beras di pasaran tersedia aman, termasuk di tempat penggilingan padi (rice milling unit/RMU) serta pedagang yang ada di Kudus. Dengan ketersediaan setiap pekannya di pasaran berkisar 4.250 ton.
"Hasil pendataan pekan ini stok beras di Kudus tercatat sebanyak 9.684 ton, sedangkan kebutuhan per pekannya berkisar 5.782 ton, sehingga masih ada surplus beras hingga 3.902 ton," ujarnya di Kudus, Rabu.
Ia mencatat selama ini setiap pekannya memang tersedia cukup dan selalu surplus, karena pasokan tidak hanya dari hasil panen petani di Kudus, melainkan ada pula pasokan dari luar daerah.
Stok beras yang tersedia itu, imbuh dia, termasuk pasokan beras dari Perum Bulog Kudus ke sejumlah pasar tradisional.
Meskipun ada kenaikan harga jual, kata dia, masyarakat tidak perlu panik dengan ketersediaan beras karena pasokan sejauh ini tersedia aman.
"Bahkan, hasil penghitungan kami hingga akhir tahun stok juga tersedia aman. Apalagi, bulan Agustus 2023 ini masih ada tanaman padi seluas 1.000 hektare yang tersebar di berbagai daerah, sehingga saat panen juga akan ada tambahan stok," ujarnya.
Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus Minan Muchammad menambahkan bahwa harga jual beras jenis IR 64 premium dijual dengan harga Rp13.500 per kilogram. sementara IR 64 medium dijual Rp12.000/kg.
"Harga jualnya memang ada kenaikan, dibandingkan sebelumnya dijual Rp13.250/kg untuk beras premium dan Rp11.250/kg untuk beras medium," ujarnya.
Kenaikan harga jual tersebut, kata dia, diperkirakan karena faktor cuaca ekstrem yang dimungkinkan di beberapa tempat terjadi penurunan produksi beras, sehingga mendongkrak harga jual di pasaran.
Akan tetapi, imbuh dia, untuk stok beras di pasaran tersedia aman, termasuk di tempat penggilingan padi (rice milling unit/RMU) serta pedagang yang ada di Kudus. Dengan ketersediaan setiap pekannya di pasaran berkisar 4.250 ton.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024