Pengusaha mebel Jepara ingin KTT ASEAN bantu pulihkan pasar ekspor
Minggu, 10 September 2023 22:00 WIB
Muhammad Haidar Zaqi Umar, pemilik usaha Furncraft.id tengah berbincang dengan salah satu pekerjanya di tempat usahanya di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. (ANTARA/HO.)
Jepara (ANTARA) - Pengusaha mebel di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, berharap pelaksanaan KTT ASEAN berdampak pada pemulihan industri mebel dan ukir yang mengalami kelesuan di pasar luar negeri.
"Setelah pandemi COVID-19, sebetulnya kondisi pasar ekspor mebel di Eropa dan Amerika Serikat justru lesu. Untuk itulah, kami sangat berharap adanya KTT ASEAN di Indonesia memberikan dampak positif terhadap industri mebel dan ukir dari Kabupaten Jepara," kata Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Kabupaten Jepara Sahli Rais ketika dimintai tanggapannya terkait KTT ASEAN 2023 yang digelar di Jakarta pada 5-8 September 2023 di Jepara, Minggu.
Ia mengakui masa pandemi justru industri mebel dan ukir dari Kabupaten Jepara memiliki penjualan yang bagus, karena ekspor mebel dan ukir ke Eropa dan Amerika justru lancar dan permintaan juga cukup tinggi.
Hanya saja, imbuh dia, adanya perang di Ukraina berdampak pada lesunya pasar mebel di Amerika dan Eropa. Sehingga perlu ada upaya pembukaan pasar baru.
Sebelumnya, kata dia, memang ada pembicaraan bahwa Pemerintah RI akan memfasilitasi pembukaan pasar ekspor ke kawasan Asia Timur.
"Meskipun prospek penjualannya dimungkinkan tidak sebesar pasar Eropa dan Amerika, setiap ada peluang tetap kami manfaatkan semaksimal mungkin," ujarnya.
Ia mengakui karakter pembeli di Asia Timur memang berbeda dengan pangsa pasar negara lainnya. Karena transaksi di Asia Timur berbasis proyek, sedangkan di Eropa dan Amerika memang para pelaku jual beli mebel sehingga sekali bertransaksi nilainya cukup besar.
Selain menjajal pangsa pasar ekspor di kawasan Asia Timur, kata dia, pengusaha mebel dan ukir juga mulai menggarap pangsa pasar lokal karena pemerintah memang mengarahkan untuk mulai menggarap pangsa pasar lokal.
"Kami tentu masih berharap kepada pemerintah memberikan fasilitas keringanan, sehingga produk kami bisa bersaing dengan produk-produk mebel dari China yang harga jualnya cukup kompetitif," ujarnya.
Muhammad Haidar Zaqi Umar, pemilik usaha Furncraft.id memang berharap momentum internasional tersebut dapat membantu industri furnitur, khususnya di Kabupaten Jepara untuk kembali bangkit dari kelesuan transaksi.
Pelaksanaan KTT ASEAN di Tanah Air, kata dia, memang menjadi asa agar industri furnitur di Jepara bisa bangkit kembali, terutama membuka pasar baru atau pangsa pasar di luar negeri yang sempat tertutup akibat pandemi yang dapat meningkatkan gairah pasar furnitur.
Beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura diakuinya bisa menjadi pasar ekspor yang bagus untuk pelaku usaha industri furnitur di Jepara.
"Setelah pandemi COVID-19, sebetulnya kondisi pasar ekspor mebel di Eropa dan Amerika Serikat justru lesu. Untuk itulah, kami sangat berharap adanya KTT ASEAN di Indonesia memberikan dampak positif terhadap industri mebel dan ukir dari Kabupaten Jepara," kata Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Kabupaten Jepara Sahli Rais ketika dimintai tanggapannya terkait KTT ASEAN 2023 yang digelar di Jakarta pada 5-8 September 2023 di Jepara, Minggu.
Ia mengakui masa pandemi justru industri mebel dan ukir dari Kabupaten Jepara memiliki penjualan yang bagus, karena ekspor mebel dan ukir ke Eropa dan Amerika justru lancar dan permintaan juga cukup tinggi.
Hanya saja, imbuh dia, adanya perang di Ukraina berdampak pada lesunya pasar mebel di Amerika dan Eropa. Sehingga perlu ada upaya pembukaan pasar baru.
Sebelumnya, kata dia, memang ada pembicaraan bahwa Pemerintah RI akan memfasilitasi pembukaan pasar ekspor ke kawasan Asia Timur.
"Meskipun prospek penjualannya dimungkinkan tidak sebesar pasar Eropa dan Amerika, setiap ada peluang tetap kami manfaatkan semaksimal mungkin," ujarnya.
Ia mengakui karakter pembeli di Asia Timur memang berbeda dengan pangsa pasar negara lainnya. Karena transaksi di Asia Timur berbasis proyek, sedangkan di Eropa dan Amerika memang para pelaku jual beli mebel sehingga sekali bertransaksi nilainya cukup besar.
Selain menjajal pangsa pasar ekspor di kawasan Asia Timur, kata dia, pengusaha mebel dan ukir juga mulai menggarap pangsa pasar lokal karena pemerintah memang mengarahkan untuk mulai menggarap pangsa pasar lokal.
"Kami tentu masih berharap kepada pemerintah memberikan fasilitas keringanan, sehingga produk kami bisa bersaing dengan produk-produk mebel dari China yang harga jualnya cukup kompetitif," ujarnya.
Muhammad Haidar Zaqi Umar, pemilik usaha Furncraft.id memang berharap momentum internasional tersebut dapat membantu industri furnitur, khususnya di Kabupaten Jepara untuk kembali bangkit dari kelesuan transaksi.
Pelaksanaan KTT ASEAN di Tanah Air, kata dia, memang menjadi asa agar industri furnitur di Jepara bisa bangkit kembali, terutama membuka pasar baru atau pangsa pasar di luar negeri yang sempat tertutup akibat pandemi yang dapat meningkatkan gairah pasar furnitur.
Beberapa negara ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura diakuinya bisa menjadi pasar ekspor yang bagus untuk pelaku usaha industri furnitur di Jepara.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024