Pati, Jateng (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, mulai menyalurkan 1.395 paket sembako untuk jompo dan janda nelayan tradisional yang tersebar di Kabupaten Pati sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keluarga nelayan saat musim paceklik.

"Janda nelayan karena sebelumnya suaminya juga nelayan. Sedangkan jompo nelayan merupakan nelayan yang usianya lebih dari 65 tahun," kata Pejabat Fungsional Pengelola Produksi Perikanan Tangkap DKP Pati Taryadi di Pati, Selasa.

Karena janda maupun jompo nelayan tidak masuk dalam daftar penerima bantuan asuransi nelayan dan jaminan kesehatan nasional (JKN), kata dia, Pemkab Pati berinisiatif memberikan bantuan berupa paket sembako.

Sementara nelayan aktif, kata dia, sudah mendapatkan bantuan asuransi nelayan dan bantuan iuran untuk program JKN.

Bantuan paket sembako yang diberikan kepada janda dan jompo nelayan, terdiri dari beras 5 kilogram, 1 liter minyak goreng dan 1 kg gula pasir. Pendistribusian dimulai tanggal 18 September 2023 secara bertahap.

Untuk jumlah jompo 625 orang dan janda sebanyak 770 orang, sedangkan penyaluran bantuannya tersebar di 17 titik.

Pemkab Pati, kata dia, sebetulnya rutin memberikan bantuan paket sembako saat musim paceklik nelayan melalui APBD Pati, namun karena tahun ini tidak ada anggaran akhirnya dibantu oleh Baznas Pati.

"Hasil komunikasi dengan Penjabat Bupati Pati akhirnya DKP bekerja sama dengan Baznas Pati untuk menyalurkan program bantuan paket sembako untuk meringankan para janda dan jompo nelayan saat musim paceklik," ujarnya.

Diharapkan bantuan paket sembako tersebut bisa meringankan beban mereka, terlebih saat ini sedang memasuki musim paceklik, demikian Taryadi.

Baca juga: Dua nelayan yang hilang di perairan Mlongo Jepara ditemukan selamat