Semarang (ANTARA) - Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman), program pasar murah Pemerintah Kota Semarang bakal dilengkapi dengan armada mobil keliling untuk menjangkau wilayah perkampungan.

"Kami sudah mengajukan pengadaan (mobil keliling, red.) di APBD Perubahan 2023," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto di Semarang, Kamis.

Menurut dia, selama ini Pak Rahman memang digelar secara bergiliran di kantor kelurahan, kecamatan, dan tempat ibadah untuk menyediakan akses bagi masyarakat dalam membeli bahan pangan murah dan berkualitas.

Seiring dengan permintaan masyarakat yang besar, kata dia, Pak Rahman juga akan dilengkapi mobil keliling yang bisa menjangkau masyarakat di perkampungan-perkampungan.

"Mobil Pak Rahman ini nanti sudah lengkap isinya. Ada beras, sayur, gula, minyak, dan sebagainya. Kami berharap dengan mobil ini bisa menjangkau wilayah pelosok. Kan ini tiap hari keliling," kata Bambang.

Pada APBD Perubahan 2023, kata dia, diajukan satu unit mobil, dan pada APBD tahun depan rencananya akan dianggarkan lagi satu mobil sehingga total akan ada dua mobil keliling Pak Rahman.

"Di APBD perubahan ini satu mobil, di APBD 2024 nanti satu mobil. Tapi, mobil ini sudah lengkap menyediakan kebutuhan pokok masyarakat," katanya.

Meski nanti sudah ada mobil keliling Pak Rahman, Bambang memastikan bahwa kegiatan Pak Rahman yang diselenggarakan bergiliran di masing-masing wilayah sebagaimana selama ini akan tetap berjalan.

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersyukur bahwa Pak Rahman selama ini cukup membantu masyarakat dalam menyediakan akses kebutuhan pokok murah dan menahan laju inflasi.

"Kami melihat antusiasme masyarakat yang luar biasa. Makanya, dari Bapanas (Badan Pangan Nasional) memberikan apresiasi terhadap Pak Rahman yang menyediakan harga pangan sangat murah," kata Ita, sapaan akrabnya.

Karena itu, ia melihat bahwa Pak Rahman memang membutuhkan mobilitas yang tinggi, seiring dengan permintaan masyarakat terhadap akses kebutuhan pokok yang murah.

"Sekarang kan tidak hanya di kecamatan atau kelurahan, tetapi juga tempat ibadah, dan sebagainya. Kami berpikir nantinya perlu intervensi di titik tertentu," katanya.

Dicontohkannya, ketika ada laporan di suatu wilayah harga berasnya lebih mahal maka Pak Rahman bisa langsung menuju titik tersebut untuk melakukan intervensi harga komoditas.

"Misalnya, di satu kondisi masyarakat mungkin harga beras mahal di suatu tempat. Jadi, kami bisa langsung intervensi dan menyiapkan satu posko sehingga (penanganan) bisa lebih cepat," pungkasnya.