KPPN Kudus salurkan dana Transfer Ke Daerah sebesar Rp3,47 triliun
Rabu, 11 Oktober 2023 15:54 WIB
Kepala KPPN Kudus Muhammad Agus Lukman Hakim didampingi Pelaksana tugas Kepala BPS Kabupaten Kudus Kusuma Agung Handaka saat rilis kinerja APBN di Kantor BPS Kudus. (ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif)
Kudus (ANTARA) - Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kudus, Jawa Tengah, mencatat penyaluran dana Transfer Ke Daerah (TKD) hingga triwulan ketiga tahun 2023 di wilayah pembayaran KPPN Kudus sebesar Rp3,47 triliun atau 71,34 persen dari pagu Rp4,87 triliun.
"Dana APBN sebesar itu merupakan periode penyaluran triwulan ketiga atau periode Januari hingga 28 September 2023, disalurkan ke tiga kabupaten yaitu Kudus, Jepara dan Demak," kata Kepala KPPN Kudus Muhammad Agus Lukman Hakim di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan realisasi dana APBN sebesar Rp3,47 triliun tersebut digunakan untuk Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa.
Adapun realisasi untuk DBH sebesar Rp313,19 miliar atau 73,48 persen dari alokasi DBH sebesar Rp426,21 miliar.
Kemudian untuk realisasi DAU hingga 28 September 2023 terealisasi Rp1,87 triliun atau 71,2 persen dari alokasi sebesar Rp2,63 triliun, DID terealisasi sebesar Rp19,40 miliar atau 50 persen dari alokasi DID sebesar Rp38,79 miliar.
Untuk DAK meliputi DAK non fisik dan DAK fisik. Sedangkan DAK fisik terealisasi sebesar Rp113,47 miliar atau 48,95 persen dari alokasi sebesar Rp231,8 miliar.
"Dibandingkan penyaluran dengan periode yang sama tahun 2022, terjadi penurunan 18,59 persen. Kondisi berbeda untuk penyaluran DAK non fisik terjadi pertumbuhan persentase sebesar 144,01 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Adapun realisasinya untuk DAK non fisik hingga 28 September 2023 sebesar Rp707,81 miliar atau 74,67 persen dari alokasi sebesar Rp947,92 miliar.
DAK non fisik tersebut, digunakan untuk dana BOS regular, dana tunjangan profesi guru ASN daerah, bantuan operasional kesehatan (BOK) dan DAN non fisik lainnya.
Sedangkan DAK fisik untuk 10 bidang, yakni bidang pendidikan, kesehatan dan KB, jalan, air minum, sanitasi, irigasi, pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, dan lingkungan hidup.
Sementara untuk realisasi penyaluran Dana Desa sebesar Rp448,55 miliar atau 75,22 persen dari alokasi dana desa sebesar Rp596,35 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan persentase sebesar 17,36 persen bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada tahap pertama, Dana Desa tersalur 100 persen untuk 550 desa di tiga kabupaten, yakni Kudus, Demak dan Jepara. Sedangkan tahap kedua tersalurkan di 462 desa.
Dana Desa tersebut digunakan untuk beberapa program, salah satunya bantuan langsung tunai (BLT). Untuk tahap I telah salur 100 persen sebanyak 550 desa, tahap II telah tersalurkan 550 desa, dan tahap III tersalurkan 48 Desa. BLT triwulan I dan triwulan II telah tersalurkan sebanyak 100 persen (550 desa) dan untuk triwulan III tersalurkan ke 495 desa.
Baca juga: KPPN Kudus : Realisasi belanja kementerian/lembaga Rp869,22 miliar
"Dana APBN sebesar itu merupakan periode penyaluran triwulan ketiga atau periode Januari hingga 28 September 2023, disalurkan ke tiga kabupaten yaitu Kudus, Jepara dan Demak," kata Kepala KPPN Kudus Muhammad Agus Lukman Hakim di Kudus, Rabu.
Ia mengungkapkan realisasi dana APBN sebesar Rp3,47 triliun tersebut digunakan untuk Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Desa.
Adapun realisasi untuk DBH sebesar Rp313,19 miliar atau 73,48 persen dari alokasi DBH sebesar Rp426,21 miliar.
Kemudian untuk realisasi DAU hingga 28 September 2023 terealisasi Rp1,87 triliun atau 71,2 persen dari alokasi sebesar Rp2,63 triliun, DID terealisasi sebesar Rp19,40 miliar atau 50 persen dari alokasi DID sebesar Rp38,79 miliar.
Untuk DAK meliputi DAK non fisik dan DAK fisik. Sedangkan DAK fisik terealisasi sebesar Rp113,47 miliar atau 48,95 persen dari alokasi sebesar Rp231,8 miliar.
"Dibandingkan penyaluran dengan periode yang sama tahun 2022, terjadi penurunan 18,59 persen. Kondisi berbeda untuk penyaluran DAK non fisik terjadi pertumbuhan persentase sebesar 144,01 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ujarnya.
Adapun realisasinya untuk DAK non fisik hingga 28 September 2023 sebesar Rp707,81 miliar atau 74,67 persen dari alokasi sebesar Rp947,92 miliar.
DAK non fisik tersebut, digunakan untuk dana BOS regular, dana tunjangan profesi guru ASN daerah, bantuan operasional kesehatan (BOK) dan DAN non fisik lainnya.
Sedangkan DAK fisik untuk 10 bidang, yakni bidang pendidikan, kesehatan dan KB, jalan, air minum, sanitasi, irigasi, pertanian, kelautan dan perikanan, pariwisata, dan lingkungan hidup.
Sementara untuk realisasi penyaluran Dana Desa sebesar Rp448,55 miliar atau 75,22 persen dari alokasi dana desa sebesar Rp596,35 miliar. Realisasi ini mengalami penurunan persentase sebesar 17,36 persen bila dibanding dengan periode yang sama tahun lalu.
Pada tahap pertama, Dana Desa tersalur 100 persen untuk 550 desa di tiga kabupaten, yakni Kudus, Demak dan Jepara. Sedangkan tahap kedua tersalurkan di 462 desa.
Dana Desa tersebut digunakan untuk beberapa program, salah satunya bantuan langsung tunai (BLT). Untuk tahap I telah salur 100 persen sebanyak 550 desa, tahap II telah tersalurkan 550 desa, dan tahap III tersalurkan 48 Desa. BLT triwulan I dan triwulan II telah tersalurkan sebanyak 100 persen (550 desa) dan untuk triwulan III tersalurkan ke 495 desa.
Baca juga: KPPN Kudus : Realisasi belanja kementerian/lembaga Rp869,22 miliar
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024